Ratusan Makam Dibongkar

Jasad Wangi di Bogor Bukan Orang Kaya, Turunkan Amalan Baik ke Anak, Terbukti Putrinya Tetap Utuh

Amalan Baik dari Jasad Wangi Melati di Bogor yang Diturunkan pada Anak-anaknya, Jadi Pembeda dari Tetangga

|
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Amalan Baik dari Jasad Wangi Melati di Bogor yang Diturunkan pada Anak-anaknya, Jadi Pembeda dari Tetangga 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Jasad wangi di Bogor memiliki satu amalan baik yang kini diturunkan pada anak-anaknya.

Semasa hidupnya, amalan baik tersebut selalu dijalani oleh jasad wangi melati di Bogor.

Aroma wangi melati tercium dari tiga jasad di Bogor.

Mereka adalah :

  • Suarma
  • Surjanah
  • Mariam

Makam tiga jasad wangi melati di Bogor ini dibongkar karena lahannya milik PLN di Desa Kalong I dan Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Sebenarnya kata tokoh masyarakat setempat, ada tujuh jasad yang menjadi pusat perhatian masyarakat.

Tujuh jasad itu di antaranya Sanijan (ayah Suarma), Suarma (anak Sanijan), Nurjanah (Anak Suarma), Mariam (adik Suarma), Sama (adik Suarma), Supendi dan Tarmudi.

Jasad ketujuhnya masih utuh ketika makamnya dibongkar.

Padahal mereka dimakamkan puluhan tahun silam.

Suarma misalhnya, menurut sang anak, Satria, yang kini menjabat sebagai ketua RT, sang ayah dimakamkan 30 tahun silam.

"Masih saudara itu. satu keturunan," tambah Tatang Sumantri, tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Bikin Merinding! Kisah Dibalik Jasad Utuh & Wangi di Bogor, Kuburannya Sampai Digali Paling Pertama

Tatang bercerita, Suarma merupakan anak dari Sanijan bin Saban.

Suarma memiliki anak di antaranya Nurjanah dan Satria.

Semasa hidupnya Suarma berprofesi sebagai pandai besi juga pengembala kerbau.

Namun ia dikenal sebagai pribadi yang sangat ramah pada semua orang.

"Ramah tamah," katanya.

Kata Tatang, kehidupan Suarma juga biasa saja, bukan orang kaya dan berada.

"Kehidupan biasa-biasa saja, tapi sodakoh gak tanggung-tanggung," kata Tatang Sumantri.

Banyak tetang menilai bahwa Suarma justru seperti orang tak mampu dalam segi ekonominya.

Baca juga: Sering Datang ke Anaknya Cerita Pak Ustaz Sebelum Ratusan Makam Hingga Jasad Utuh di Bogor Digali

"Kelihatan gak punya uang tapi kalau diminta sedekah selalu ada, lebih dari yang lain," kata Tatang.

Suarma selalu menyisihkan penghasilannya untuk sedekah.

Satria sedang menunjukkan makam jasad yang masih utuh ketika dipindahkan karena berada di lahan milik PLN di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor masih utuh, Selasa (5/9/2023).
Satria sedang menunjukkan makam jasad yang masih utuh ketika dipindahkan karena berada di lahan milik PLN di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor masih utuh, Selasa (5/9/2023). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

"Rajin sedekah, gak tanggung-tanggung. Kalau yang lain Rp 100 ribu misalnya, dia lebih dari itu," kata Tatang Sumantri.

Amalan baik inilah yang kemudian diturunkan Suarma pada anak-anaknya.

"Bahkan turun sama anak-anaknya itu," kata Tatang Sumantri.

Bahkan anak Suarma, jasad Nurjanah pun masih utuh dan wangi melati saat makamnya dibongkar.

Baca juga: Kesaksian Tukang Gali Kubur Lihat Jasad Utuh Puluhan Tahun Wafat, Ternyata Temukan Keajaiban Lain

"Walaupun agak basah tapi wangi tuh. Wangi melati," ujarnya.

Ustaz Adi Hidayat bahkan turut membahas soal fenomena jasad wangi melati di Bogor.

Ada tiga keutamaan yang mestinya dijalani selama hidup di dunia.

Pertama yakni melakukan pekerjaan berat dan berkeringat, tapi halal.

Ia mengatakan bila amalan tersebut dijalankan maka akan terjamin oleh Allah.

"itu dijamin oleh Al Quran Allah yang akan mudahkan hidupnya menjaga rizkynya dari mulai dia hidup sampai dia kembali ke Allah, itu ada di Al Quran surat kedua Al Baqarah ayat 172 posisi paling kiri sebelah atas, nanti ditafsirkan dalam Al Quran suat Mariam surat ke 13 ayat 13 posisi paling kiri di tengah," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Amalan kedua yakni sabar atas ujian di dunia.

Dan amalan ketiga adalah mengikuti ajaran Nabi.

"Beliau mengikuti orang-orang soleh sebelumnya, ada kebiasaan amalan dari sahabat Nabi sampai generasi setelahnya, kalau sebelum tidur itu suka punya amalan khusus dari petunjuk nabi, ada yang baca Al Quran dulu sampai lelah baru tidur," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved