Penyebab Siswa SMP di Cilacap Dibully, Bukan Rebutan Pacar, Pelaku Tak Terima Korban Pindah Geng

Penyebab Siswa SMP di Cilacap Dibully hingga Babak Belur, Bukan Rebutan Pacar, Pelaku Tak Terima Korban Pindah Geng

Editor: Ardhi Sanjaya
Ist
Motif Pembullyan Siswa SMP di Cilacap, Bukan Rebutan Pacar, Pelaku Sok Jago Bawa Nama Geng 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video perundungan sesama siswa viral di media sosial (Medsos).

Dari keterangan polisi, video tersebut direkam di Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam video, terlihat siswa dianiaya oleh rekannya yang mengenakan topi.

Adegan itu ditonton sejumlah siswa lainnya yang berada di lokasi.

Beberapa siswa yang mencoba melerai justru mendapat ancaman dari pelaku perundungan.

Belakangan terungkap pelaku utama adalah MK, pelajar kelas 9 SMPN 2 Cimanggu.

Sementara korban adalah FF yang merupakan adik kelas MK.

Polisi pun bergerak cepat dengan mengamankan MK pada Selasa (26/9/2923) malam.

Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria menuturkan, tersangka lalu dibawa ke Mapolresta Cilacap untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk pengamanan (saat penjemputan pelaku) kurang lebih ada 120 personel dari distrik Cimanggu dan Polresta Cilacap," kata Arif.

Arif menjelaskan, ratusan personel dikerahkan untuk menghalau massa yang sudah memadati rumah pelaku.

TANGIS Siswa SMP di Cilacap saat Dianiaya Kakak Kelas, Pelaku Bergaya Seperti Mario Dandy
TANGIS Siswa SMP di Cilacap saat Dianiaya Kakak Kelas, Pelaku Bergaya Seperti Mario Dandy (Tangkapan Layar)

Menurut Arif, petugas mengamankan MK seelah menerima laporan dari Kapolsek Cimanggu pada Selasa Sore sekitar pukul 15.00 WIB.

"Jadi kakaknya ini menenggarai korban yang saat pulang sekolah banyak terdapat luka di bagian tubuhnya. Kemudian melaporkan kepada pihak kepolisian setempat, dan Kapolsek langsung melakukan kroscek," kata Arif Fajar Satria.

Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria, mengungkapkan MK merupakan ketua dari sebuah kelompok siswa.

Sementara motif pelaku melakukan penganiayaan lantaran korban bergabung dengan geng siswa lainnnya.

"Pelaku tidak terima, karena korban mengaku menjadi bagian anggota kelompok siswa sekolah lain," kata Arif.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved