Saksi Jessica Sebut Sianida untuk Tangkap Ikan, Edi Ayah Mirna Bangga Hobi Mancing : Paling Jago

dr Djaja Sebut Sianida Dipakai Pemilik Kapal dan Menangkap Ikan, Edi Ayah Mirna Ngaku kapalnya sudah dijual dan jago mancing

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Youtube Richard Lee/Karni Ilyas Club/Netflix
dr Djaja Sebut Sianida Dipakai Pemilik Kapal dan Menangkap Ikan, Edi Ayah Mirna Ngaku kapalnya sudah dijual dan jago mancing 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dokter ahli forensik, dr Djaja Surya Atmaja menerangkan nelayan dan pemilik kapal menggunakan sianida.

Nelayan menggunakan sianida untuk menangkap ikan.

Sedangkan pemilik kapal menggunakan sianida untuk fumigasi.

Ternyata Edi Darmawan, ayah Mirna Salihin juga memiliki kapal.

Edi ayah Wayan Mirna bahkan mengaku ia hobi memancing ikan.

Perlu diingatkan, dr Djaja merupakan saksi ahli untuk Jessica Wongso dalam kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin.

Dalam persidangan, dr Djaja Surya Atmaja menyebut Wayan Mirna Salihin tewas bukan karena sianida.

dr Djaja juga menjadi narasumber dari Film Dokumenter Netflix Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Kini dr Djaja menjelaskan bahwa ada sejumlah orang yang patut dicurigai dalam kasus kopi sianida Jessica Wongso.

"Ada beberapa orang yang patut dicurigai. Sianida banyak dipakai untuk fumigasi, orang yang berhubungan dengan kapal, fumigasi kapal itu pasti punya sianida," kata Djaja TribunnewsBogor.com mengutip dari Youtube Richard Lee.

Selain itu sianida juga dipakai oleh mereka yang hobi fotografi.

Sianida digunakan mencuci klise di kamar gelap.

Profil dokter bernama dr Djaja Surya Atmadja yang sempat memeriksa jenazah Mirna Salihin korban kopi sianida
Profil dokter bernama dr Djaja Surya Atmadja yang sempat memeriksa jenazah Mirna Salihin korban kopi sianida (kolase Youtube)

Selain itu menurut dr Djaja Surya Atmaja ada nelayan yang menggunakan sianida untuk menangkap ikan.

"Kalau kamu nelayan, tukang nangkap ikan. Kamu tahu kalau mau nangkap ikan di Indonesia kalau ikan hias itu kan di karang-karang, ikan kan gesit gak seperti ikan darat, nangkap susah, mereka beli ke toko kimia, 'saya mau beli sianida', tapi gak bakal dikasih karena kamu pasti mau bunuh orang. Tapi ada omongannya, 'pak mau beli Sensor. Mau ningkap dimana katanya," katanya.

Menurutnya menangkap ikan menggunakan sianida adalah satu hal yang dilarang.

"Kalau ketahuan ditangkap kamu. karena kalau begitu disebar ikannya mabuk, tinggal diserokin ditaruh di air bersih, dia idup lagi. Tapi terumbu karang mati semua, gosong, makanya dilarang," katanya.

Kata dr Djaja membeli sianida di Indonesia begitu mudah, hanya tergantung mengetahui atau tidak caranya.

"Lebih susah kalau kamu belinya di luar negeri," katanya.

Sementara itu keesokan harinya di Youtube Karni Ilyas Club, Edi Darmawan mengaku memiliki dua hobi, memancing dan menembak.

Untuk bidang menembak, ayah Mirna Salihin ini mengaku memiliki prestasi.

Hal itu diungkap Edi saat syuting Film Dokumenter Netflix Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso.

"Saking bule pelit dia tanya hobi saya apa, saya bilang saya demen mancing. Kapal saya tapi sudah saya jual, mahal kapal besar begitu. Gak kuat saya, pandemi. Biayain tuh kapal dipakai kaga, musti bayar ratusan juta tiap bulan, pegawainya aja yang ngurusin kapal 3 orang," kata Edi Darmawan.

Edi bercerita produser Fil Ice Cold kaget ketika mendengar harga sewa kapal untuk syuting Edi Darmawan mancing.

"Ditawarin yang paling murah Rp 35 juta, karena sekali berangkat 5 ton itu solar, saya punya titik spotnya. Kalau bilang tukang mancing se jakrta tahu, Edi Cacing nih paling jago mancing," kata Edi.

Karena membutuhkan biaya yang mahal, akhirnya produser memilih hobi Edi Dermawan yang menembak.

"Dia pilih hobi saya nembak, saya kasih liat nembak. murah kan nembak kan gak bayar, pelor doang rugi. saya nembak malah ratusan pelor, biasa sama angakatan darat, sama polisi bareng-bareng kita, orang densus segala macam. Nah karena dia pelit aia ajak saya yang murah tuh nembak," kata Edi Darmawan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved