Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Adu Tajir Keluarga Mirna Vs Jessica Wongso, Ada yang Banting Setir Jadi Petani, Dulunya Kaya Raya

Adu kekayaan keluarga mendiang Mirna dengan keluarga Jessica Wongso. Ayah Mirna, Edi Darmawan kini alih profesi jadi petani, dulunya punya banyak peru

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
kolase Youtube
Adu kekayaan keluarga mendiang Mirna (kiri) dengan keluarga Jessica Wongso (kanan). Ayah Mirna, Edi Darmawan kini alih profesi jadi petani, dulunya punya banyak perusahaan 

Perusahaan ekspedisi tersebut yang diduga jadi sumber utama pundi-pundi uang Edi Darmawan.

Namun belakangan diketahui perusahaan tersebut sudah gulung tikar dan tutup.

Tak cuma satu sumber uang, Edi Darmawan juga memiliki perusahaan lain.

Edi Darmawan punya pabrik garmen yang bertempat di Cengkareng, Banten.

Perusahaan garmen tersebut dulunya konon pernah dikelola mendiang Mirna.

Selain itu, Edi Darmawan juga mengaku sempat memiliki bisnis di bidang senjata api untuk angkatan darat.

Tapi bisnis tersebut lagi-lagi mengalami kebangkrutan.

Dari hasil bisnis dan perusahaan yang dimiliki Edi Darmawan, ia berhasil menyekolahkan dua anak kembarnya ke luar negeri.

Kini di usianya yang sudah senja, Edi Darmawan mengaku sudah pensiun.

Dalam wawancara bersama Karni Ilyas, Edi Darmawan menceritakan aktivitasnya sehari-hari di masa tua.

Edi Darmawan ternyata sudah alih profesi namun tetap menjadi pengusaha.

Tak jadi pimpinan perusahaan, ayah Mirna banting setir jadi petani.

Bertempat di lahan pertanian miliknya di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Edi Darmawan rutin bertani cabe.

"Om (saya) sekarang udah pensiun, udah tua. Om ke gunung, ke Bogor daerah Pamijahan, Cemplang, nanem cabe udah panen dua kali, lumayanlah buat hidup," kata Edi Darmawan.

Selain jadi petani, Edi juga tengah memanfaatkan lahannya di Bitung untuk bertani singkong.

Dari hasil produksi singkong tersebut, Edi menjualnya ke Korea Selatan.

"Nah itu kita jual ke si orang Korea. Kita enggak ikut ekspor karena ekspor sekali gagal, ditolak. Melalui Korea ini dibayar terus, biarinlah, untung lebih dikit, enggak apa-apa," akui Edi Darmawan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved