Kakek Cabul Dihajar Saat Diamankan, Dipaksa Ngaku, Pasrah Ditendang Pria Kekar Pakai Lutut

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang kakek cabul di Kota Bogor dipukuli.

Ia dipukuli sambil dipaksa mengakui perbuatan bejatnya.

Video kakek cabul dihajar di Bogor beredar di media sosial.

Dalam video, tampak kakek mengenakan polo shirt warna merah.

Ia duduk di sebuah ruangan penuh meja dan buku.

"Ngaku jujur, ngaku jujur," teriak suara seorang wanita.

Tak berselang lama, datang seorang pria bertubuh kekar mengenakan kaos warna gelap dipadu celana jins biru muda.

Ia langsung melayangkan bogem mentah ke arah wajah kakek tersebut.

Kakek yang mengenakan masker abu-abu itu pun tak melawan.

Ia diam ketika pukulan, hingga tendangan menggunakan lutut menghantan tubuhnya.

"Harepeun urang coba ngaku jujur (depan saya coba ngaku jujur)," kata wanita.

Wanita tersebut terus mendesak agar kakek tersebut mengakui perbuatannya.

"Naonan nu dicekeul-ceukeul ku sia naon na (apanya yang dipegang-pegang sama kamu ?)," kata wanita.

Nonton videonya di sini >>>>>>>>>>>>>>

• Pelaku Pencabulan 10 Anak

Belakangan diketahui bahwa kakek tersebut bernama Mamad Supriatna.

Usianya sudah 58 tahun.

Mamad merupakan seorang marbot masjid di wilauah Kacamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menerangkan kejadian pemukulan di video terjadi saat proses pengamanan.

"Dalam proses pengamanan pelaku, kemarin banyak keluarga korban yang emosi," kata Rizka saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com pada Jumat (13/10/2023).

Menurutnya, polisi langsung melerai tindak kekerasan yang dilakukan keluarga korban terhadap kakek cabul di Bogor.

"Sudah dilerai, diberi penjelasan dan tidak main hakim sendiri," kata Kompol Rizka Fadhila.

Ia menerangkan Mamad Supriatna mencabuli 10 anak di bawah umur sejak Maret 2022 sampai Agustus 2023.

Kakek cabul ini melakukan tindakannya pada anak usia 3 sampai 12 tahun.

"Kurun waktu kurang lebih setahun," katanya.

• Modus Pelaku

Kompol Rizka menjelaskan, kakek cabul melancarkan aksinya dengan cara memanggil korban yang sedang bermain di sekitar mushala.

Korban kemudian diajak ke gudang.

"Di situlah pelaku melakukan pencabulan," katanya.

Dari 10 korban, beberapa di antaranya ada yang dicabuli beberapa kali oleh Mamad.

Kata Rizka, Mamad tidak melakukan persetubuhan terhadap korban.

"Tindakannya hanya pencabulan dan menempel. Persetubuhan tidak ada," katanya.

• Terungkap Berkat Pertanyaan Korban

Kasus pencabulan oleh marbot di Bogor ini terungkap saat seorang korban berpapasan dengan pelaku.

Ia merasa ketakutan.

Korban kemudian bertanya soal hukuman bagi orang jahat.

"Saat berpapasan merasa ketakutan. Kemudian melontarkan pertanyaan, 'apakah orang jahat itu harusnya ditahan ?'," kata Kompol Rizka Fadhila.

Orang tua korban yang penasaran terus menggali keterangan sang anak untuk mengungkap hal yang terjadi.

Sampai akhirnya korban mengungkap tindakan bejat kakek cabul di Bogor.

Atas perbuatannya, kakek cabul di Bogor terancam hukuman 5 sampai 15 tahun penjara.(*)