IPB University
Waduh! Penyakit Janda Pirang Ancam Petani Bawah Merah, Ahli IPB University Turun Tangan
Hama yang baru pertama kali dikeluhkan petani bawang merah pada musim tanam ini diperkirakan menimbulkan kerugian lebih dari 60 persen.
Gejalanya adalah daun menguning serempak, tetapi umbinya tidak membusuk.
Setelah dikonfirmasi di lapangan, pada tanaman bergejala janda pirang juga ditemukan populasi thrips.
Dengan demikian tim ahli IPB University untuk sementara menduga bahwa penyakit janda pirang berkaitan dengan hama gurem.
Hanya saja, tanaman yang terserang di Brebes berumur lebih muda, yaitu sekitar 25 hari dan belum membentuk umbi, sehingga kerugiannya dapat mencapai 100 persen atau puso karena bawang menjadi tidak dapat dipanen.
Dalam investigasi lapangan selama tiga hari tersebut, tim ahli Klinik Tanaman IPB University mengunjungi hamparan pertanaman bawang merah di Kecamatan Wanasari dan Jatibarang di Kabupaten Brebes dan Kecamatan Dukuhwaru di Kabupaten Tegal.
Tim yang terdiri atas sejumlah dosen Departemen Proteksi Tanaman IPB University tersebut merupakan ahli-ahli serangga, virus, cendawan, nematoda, dan bakteri.
Tim ahli juga bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, Kementerian Pertanian dan jaringan petani mitra IPB University.
Selain terjun langsung di lahan secara bersama-sama, sejumlah sampel bawang juga sedang dikirimkan dari Nganjuk dan Kulonprogo baik oleh petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) maupun kelompok tani ke IPB University untuk penelitian lebih mendalam.
Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof Suryo Wiyono mengatakan, kegiatan ini adalah tradisi IPB University, khususnya Fakultas Pertanian, untuk selalu hadir dan tidak membiarkan petani berjuang sendirian.
"Setelah investigasi lapangan dan quick analysis di laboratorium, tim akan segera merumuskan rekomendasi pengendalian dan langkah-langkah lain yang perlu diambil, tentu saja dengan melibatkan instansi terkait," katanya.
Dalam waktu sebulan, ia mengharapkan sejumlah media diseminasi yang memuat rumusan rekomendasi dan policy brief selesai disusun.
Hal tersebut dapat dijadikan referensi bagi para pengambil kebijakan, khususnya lingkup pertanian.
”Perguruan tinggi sudah seharusnya menjadi bagian dari solusi permasalahan di lapangan,” pungkas Prof Suryo. (*)
KKN Tematik Kerahkan 401 Mahasiswa IPB University dari 10 Fakultas, Bakal Disebar ke 40 Desa |
![]() |
---|
Wujudkan Laboratorium Sosial dan Inovasi Terapan, IPB University Gandeng Warga di Bogor Selatan |
![]() |
---|
Cegah Konflik Antar Lembaga di Kampung Kajanan Bali, Dosen IPB Beberkan Cara Berkomunikasi yang Baik |
![]() |
---|
Program Dosen Mengabdi, Peneliti IPB University Ungkap Metode Jitu Budi Daya Ikan Kerapu |
![]() |
---|
Sabet Predikat Terbaik Satu, IPB University Berjaya dalam Indonesia's SDGs Action Awards 2023 |
![]() |
---|