Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Curhat Petani di Puncak Bogor Gagal Panen Karena Kemarau: Panen Turun 700 Kg, Wortel Mati Semua

kekeringan tersebut sudah melanda Desa Cibeureum selama 5 bulan yang membuat pertanian dan perkebunan di Desanya tersebut gagal panen.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Uswanto saat memanen Ubi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (18/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Petani di Puncak Bogor Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor alami kerugian akibat hasil panen yang menurun karena kemarau.

Menurut salah satu petani, Uswanto, kekeringan tersebut sudah melanda Desa Cibeureum selama 5 bulan yang membuat pertanian dan perkebunan di Desanya tersebut gagal panen.

"Dampak ke perkebunan mah ini panen nu ageungna saeutik (yang besarnya sedikit) kecil semua hasil panennya," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (18/10/2023).

Meskipun alami kekeringan Uswanto mengaku masih bersyukur sebab satu diantara dua sayur mayur yang ditanamnya berhasil panen.

"Sudah ditanam 6 bulan, ini baru panen hasilnya merosot, tapi Alhamdulillah ubi masih panen si, kalau wortel mati semua, gagal panen," ungkapnya.

 Tetapi ubi yang baru saja dipanen itu hasilnya tidak merosot cukup jauh apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau tidak kekeringan mah sekotak ini 1 ton kabeh, sekarang mah paling 3 kwintal, 300 kilogram turun jauh merosot 700 kilograman," terangnya.

Ubi yang baru saja dipanennya itu nanti akan dijual ke rest area atau pusat oleh-oleh di jalan raya Puncak Bogor.

"Alhamdulillah si penjualan mah masih laku, harga memang agak mahal cuman ya tetep aja mending gak kemarau sebab hasil panennya banyak, ini mah naik Rp 1.500 juga hasil panen berkurang," paparnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved