Mulai Memasuki Musim Hujan, Sejumlah Wilayah di Puncak Bogor Rawan Longsor, Begini Kesiapan Tagana
Salah satu faktor penyebab meningkatnya potensi longsor adalah alih fungsi lahan dan penurunan lahan hijau. Ditambah lagi, musim hujan yang tak
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Wilayah Bogor di bulan Oktober 2023 ini mulai memasuki musim hujan.
Dalam hal ini sejumlah wilayah di Bogor dikhawatirkan akan terkena dampaknya.
Salah satunya di kawasan Puncak Bogor yang memiliki beberapa wilayah rawan longsor di dua kecamatan.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Tagana (Taruna Tanggap Bencana) Kabupaten Bogor, Itong.
"Ada empat desa di Kecamatan Cisarua yang berada dalam zona merah rawan longsor, yaitu Tugu Selatan, Tugu Utara, Cibeureum dan Kopo. Sementara, di Kecamatan Megamendung, Desa Kuta dan Desa Sukaresmi diidentifikasi sebagai yang paling rentan terhadap longsor," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (25/10/2023).
Salah satu faktor penyebab meningkatnya potensi longsor adalah alih fungsi lahan dan penurunan lahan hijau. Ditambah lagi, musim hujan yang tak terduga turut menjadi pemicu bencana tersebut.
"Faktornya alih fungsi lahan ya, lahan hijau semakin berkurang sama musim hujan juga si," ungkapnya.
Untuk menghadapi potensi bencana ini, Tagana telah menyiapkan strategi mitigasi bencana.
"Desa Cibeureum memiliki Kampung Siaga Bencana (KSB) yang telah dibentuk oleh Kementerian Sosial, dilengkapi dengan gardu lumbung sosial yang berisi logistik penting. Begitu pula di Megamendung, Desa Kuta memiliki lumbung sosial yang bertujuan untuk menangani keadaan darurat di daerah tersebut," paparnya.
Selama musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, seluruh tim Tagana telah siap siaga.
Baca juga: Jalan Raya Tajur Akan Ditutup Total Imbas Jembatan Longsor, Catat Tanggalnya
"Semenjak musim pancaroba ini semuanya sudah disiagakan, piket juga sudah 1 kali 24 jam di Kabupaten Bogor, satu kali piketnya ada 4 orang, itu yang di posko utama. Yang di wilayah juga masing-masing disiagakan," terangnya.
Itong juga mengimbau pentingnya kesiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana di musim pancaroba ini.
Selain itu Relawan Tagana, kampung siaga bencana dan unsur lainnya siap untuk diterjunkan jika terjadi keadaan darurat.
"Kami siap untuk melindungi dan membantu masyarakat kami. Kesiagaan adalah kunci dalam menghadapi potensi bencana dan kami bekerja keras untuk memastikan masyarakat tetap aman," tandasnya.
Prakiraan Cuaca Bogor Minggu 5 Oktober 2025 : Hujan Ringan dan Berawan Menjadi Pola Utama |
![]() |
---|
Kunjungan Menteri LH ke Puncak Bogor Diwarnai Protes, Kendaraanya Diadang Warga |
![]() |
---|
Sebut Sungai Ciliwung Tercemar, Menteri LH Turun Langsung Bersihkan Hulunya di Kawasan Puncak Bogor |
![]() |
---|
Penampakan Sumur Tujuh Kota Bogor, Heboh Terancam Tergerus Pembangunan, Bentuknya Bikin Heran |
![]() |
---|
Buntut Adanya Siswa yang Dilarikan ke Rumah Sakit, MBG di SDN Pasir Angin Bogor Distop Sementara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.