Kasus Pembunuhan di Subang
Ketar-ketir Imbas Kasus Subang, Mantan Orang Penting Yayasan Merapat ke Danu, Alasannya Mengejutkan
Ketar-ketir terseret kasus Subang, mantan orang penting di yayasan milik Yosef akhirnya bergabung ke kubu Danu.
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Di balik terbongkarnya misteri kasus Subang, ada sosok yang khawatir pengakuannya jadi boomerang.
Sosok tersebut nyatanya adalah mantan orang penting yang pernah punya jabatan di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik salah seorang tersangka, Yosef.
Bukan asal cemas, sosok tersebut takut jika aksinya yang blak-blakan membongkar rahasia milik keluarga Yosef itu akan berbalik mencelakakan dirinya.
Lantaran hal itu, ia pun memilih bergabung ke kubu Danu, tersangka yang membongkar kebenaran dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Sosok yang dimaksud adalah Dedi, mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional sejak tahun 2019.
Setelah Polda Jabar resmi menetapkan lima tersangka dalam kasus Subang, Dedi akhirnya berani blak-blakan soal dugaan motif pembunuhan ibu dan anak itu.
Meyakini Yosef adalah pelaku kasus Subang, Dedi singgung soal motif harta dan yayasan.
Hal tersebut lantaran Dedi tahu betul berapa uang yang bisa dikuasai Yosef jika yayasan itu kembali jatuh ke tangannya.
Seperti diketahui, sebelum dibunuh, Tuti dan Amalia adalah pengurus utama yayasan tersebut.
Termasuk Dedi yang didapuk menjadi bendahara.
"Motifnya (pembunuhan Tuti dan Amalia) pasti yayasan, karena harta," kata Dedi dalam wawancara di kanal Youtube Heri Susanto, dilansir TribunnewsBogor.com (30/10/2023).
Tak cuma itu, Dedi juga membongkar soal dana BOS yang dikucurkan untuk yayasan milik Yosef.
Ternyata uang yang masuk di tahun 2021 untuk sekolah milik Yosef bernilai nyaris Rp1,4 miliar.
Dedi bahkan merincikan pemasukan dana BOS yang dialirkan ke SMP dan SMK di yayasan milik Yosef.
Dedi Ketar-ketir
Berani bersuara soal dana BOS yayasan Yosef, Dedi nyatanya ketakutan.
Karenanya, Dedi pun meminta bantuan ke Heri Susanto selaku Youtuber yang kerap membuat konten terkait kasus Subang.
Diakui Dedi, saat ini dirinya butuh perlindungan.
Terlebih masih ada tiga tersangka yang belum ditahan terkait kasus Subang.
"Saya kan udah speak up, jadi saya butuh perlindungan. Kan saya usaha juga sekarang, enggak bisa 100 persen (blak-blakan soal yayasan) karena ada kekhawatiran," kata Dedi.
"Yang tiga ini belum ketemu pelakunya, belum ngaku, jadi khawatir aja," sambungnya.
"Pak Dedi ingin bisa membuka semua hal yang dia ketahui, alami terutama terkait persoalan yayasan, karena dia bendahara yayasan," ungkap Heri.
Perihal pemeriksaan, Dedi mengaku sering dipanggil oleh penyidik Polda Jabar.
Tiap kali diperiksa, Dedi selalu ditanyai soal yayasan milik Yosef.
Seperti diketahui, polisi kini tengah menyelidiki yayasan milik Yosef perihal aliran dana hingga penyerapannya.
Karenanya, penyidik pun bertanya ke mantan orang penting yang dulu pernah memegang uang yayasan yakni Dedi.
"Jadi ke saya semua (polisi bertanya soal yayasan), Wahyu dulu dipanggil (diperiksa soal yayasan), (lalu) lari enggak mau ngomong sama media. Jadi pihak Polda ya ke saya (bertanya soal yayasan), Krimsus juga sama begitu," ucap Dedi.
Ada alasan kenapa Dedi takut saat kasus Subang kian terang benderang.
Rupanya beberapa waktu lalu ada pihak yang marah karena dirinya membongkar rahasia yayasan yakni terkait dana Bos.
Sosok yang marah tersebut adalah diduga Yoris.
"Yang marah Yoris ke bapaknya, kata Pak Yosef 'si Aa marah gara-gara yayasan dibongkar disatuin sama kasus'. Pak Yosef tahunya. Kan waktu di BAP, nanyanya ke saya semua (tentang) yayasan," akui Dedi.
"Dulu dia (Yoris) ditanya sama penyidik motifnya apa, (Yoris) enggak tahu. Setelah bapaknya masuk (Yosef dipenjara), dia (Yoris) tahu (soal yayasan). Jadi, harus pada jujur lah semua, kasihan ke almarhum," sambungnya.
Guna menguak kian terang kasus Subang, Dedi siap bekerja sama dengan kepolisian.
Menyambut niat baik tersebut, pengacara Danu, tim Achmad Taufan pun bersedia mendampingi Dedi.
Hal tersebut diungkap Heri Susanto selaku rekan Achmad Taufan.
Diwartakan sebelumnya, pihak kepolisian saat ini memang tengah fokus menyelidiki soal yayasan milik Yosef.
Sebab baru terkuak ternyata yayasan tersebut banyak terdapat kejanggalan.
Satu di antaranya adalah soal dugaan siswa fiktif.
"Berdasarkan temuan-temuan kita di TKP dan tempat keluarga, ada beberapa data siswa yang fiktif. Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," imbuh Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan.
Karenanya, pihak kepolisian saat ini telah memblokir beberapa rekening terkait yayasan tersebut.
"Kita juga melakukan blokiran beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS maupun BPMU," kata Kombes Pol Surawan.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Yayasan Bina Prestasi Nasional
Dedi
kasus Subang
pembunuhan ibu dan anak
Tuti dan Amalia
Yoris
Yosef
Danu
TribunnewsBogor.com
Kombes Pol Surawan
| Siang Ini Yosep Hidayah Akan Divonis Atas Kasus Subang, Polisi Jaga Ketat Pengadilan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Yoris Bongkar Gelagat Yosep Saat Tuti dan Amel Tewas, Sering Akting Depan Kamera: Pura-pura Sedih | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Nama Selingkuhan Yosep Sebelum Nikahi Mimin, Terungkap di Sidang Kasus Subang, Ternyata Punya Anak | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Momen Danu Dicecar Yosef di Ruang Sidang Kasus Subang, Tak Berani Tatap Wajah Paman, Masih Takut? | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Danu Ngaku Disiksa Oknum Polisi dalam Kasus Subang, Pengacara Yosep : Memang di Luar Dugaan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.