Viral di Medsos

Sosok Satpam yang Copot Bendera Palestina di Bekasi, Tak Lagi Galak Usai Viral, Nasibnya Kini Miris

Sosok satpam di Bekasi yang mengamuk dan mencopot paksa bendera Palestina dari kendaraan kurir paket. Nasib sang satpam kini miris setelah viral

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
Instagram @infojawabarat
Sosok satpam (tengah) di Bekasi yang mengamuk dan mencopot paksa bendera Palestina dari kendaraan kurir paket. Nasib sang satpam kini miris setelah viral 

Sadar dirinya viral, satpam tersebut akhirnya angkat bicara.

Dalam pertemuan dengan warga dan tokoh agama hingga sang kurir paket hari ini, Kamis (9/11/2023) satpam tersebut memperkenalkan diri.

Tak lagi galak seperti di video viral, satpam bernama Noce itu akhirnya mengakui kesalahannya.

Sembari membaca kertas permintaan maaf, Noce mengakui kekhilafannya yang telah melukai hati umat islam.

"Menyatakan permohonan maaf atas kejadian yang sudah tersebar dan melukai hati umat islam dan masyarakat BEkasi. Dengan kejadian tersebut, saya memohon maaf dan berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut. Saya atas nama pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Noce disaksikan tokoh masyarakat Bekasi.

"Kejadian kemarin, spontanitas dari apa yang saya lakukan. Dan dengan kejadian yang viral tersebut saya memohon maaf sebesar-besarnya atas nama pribadi," sambungnya.

Nasib Miris Sang Satpam

Usai minta maaf, nasib Noce nyatanya kian miris.

Tak cuma ramai dicaci maki di media sosial, Noce kini harus hilang pekerjaan.

Pihak Summarecon Bekasi menindak tegas satpam tersebut.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta, Rulli Lazuardi selaku Head of Corporate Communications PT Summarecon Agung mengurai klarifikasi.

Bahwa pihaknya telah menonaktifkan satpam Noce.

Tak cuma itu, Noce juga telah meminta maaf secara langsung ke kurir paket tersebut.

"(Satpam Noce) sudah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada kurir tersebut dengan didampingi pihak kepolisian dan disaksikan oleh beberapa organisasi kemasyarakatan," ungkap Rulli Lazuardi.

Lebih lanjut, Rulli menyebut pihak Summarecon tidak pernah membuat kebijakan terkait larangan pemasangan atribut bendera Palestina.

"Perlu kami klarifikasi bahwa tindakan (satpam) tersebut adalah inisiatif spontan dari security yang bersangkutan dan bukan menjadi kebijakan Summarecon," kata Rulli Lazuardi.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved