Mengunjungi Lenin dan Stalin, Akhirnya Bertemu Juga dengan Gandhi

bagaimana pun, baik Rusia, China, Eropa, maupun Amerika Serikat dan kita semua memakai handphone, revolusi yang dipelopori Steve Jobs ketika mampu

Penulis: Dahlan Dahi | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Tribun Network/Dahlan Dahi
mengunjungi Moscow Museum of Modern Art di Rusia dan melihat lukisan dari sketsa Vladimir Lenin dan Joseph Stalin 

Salju masih menutupi sebagian halaman museum. Beberapa patung menyambut setiap tamu. Kami tiba lebih cepat.

Museum buka jam 12 siang. Pengelola kantin di museum dua lantai itu baru saja siap.

Ia, seorang wanita muda, terlihat membersihkan mesin kopi, mempersiapkan gelas. 

Di depannya terletak perpustakan kecil. Saya melihat koleksi untuk anak-anak.

Lewat perpustakaan kecil itulah, lewat buku, lewat museum, "pesan" diteruskan turun temurun.

Baca juga: Tekad Kurangi Dominasi Amerika Serikat dan Eropa, Rusia Gelar Fashion Show di Tengah Perang

Koleksi lukisan terletak di lantai dua. Memajang belasan lukisan dan sketsa di dinding, setelah mengitarinya sekitar 30 menit.

"lukisan dan sketsa itu berusaha meletakan kondisi sosial-ekonomi Rusia saat itu dan para tokoh, para pahlawan," kesan Dahlan Dahi saat lihat lukisan tersebut.

Sebelum masuk ke ruang utama, saya berhenti agak lama di depan lukisan Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru.

Rekan India di belakang saya langsung berteriak.

"Nehru seorang sosialis tapi tidak ikut blok komunis atau kapitalis. Non-allignment," katanya. 

Ya, seperti Soekarno. Keduanya adalah tokoh utama gerakan Non Blok.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Latihan Nembak di Gunung Geulis Bogor, Pakai Pistol Rusia

Nama lengkap Gandhi adalah Mohandas Karamchand Gandhi. Nama "Mahatma" (bahasa Sansekerta) yang berarti "jiwa agung" disematkan kepadanya di Afrika Selatan.

Gandhi menginspirasi tokoh-tokoh dunia lain seperti Nelson Mandela dan Marthin Luther King.

Dari Mandela dunia belajar tentang keteguhan dalam prinsip perjuangan politik.

Ketika ia dipenjara karena perlawanannya yang sengit pada politik apartheid, Mandela berkata, "Kalian bisa memenjarakan saya, tidak jiwa dan pikiran saya". 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved