Peresmian Museum Bumi Ageung Batu Tulis Bogor Didemo, Mobil Bima Arya Sampai Dilempar Botol Plastik

terlihat ada botol air mineral yang dilemparkan saat Bima Arya belum lama meninggalkan lokasi.  Bima Arya pun sempat turun dari mobilnya dan hendak

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Polemik peresmian Museum Bumi Ageung Batu Tulis, Kota Bogor, Jumat (22/12/2023). Wali Kota Bogor, Bima Arya sempat dilempar botol air mineral oleh pendemo. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Peresmian Museum Bumi Ageung Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Jumat (22/12/2023) di demo sejumlah orang yang berpakaian seperti budayawan.

Aksi ini digelar diduga terkait spesifikasi Museum Bumi Ageung Batu Tulis tidak sesuai.

Pantauan TribunnewsBogor.com, mereka menggelar demo tepat di depan museum yang dibangun dengan anggaran Rp 14,7 Miliar ini.

Sampai pukul 10.51 WIB, demo ini masih berlangsung.

Para pendemo ini menggunakan pakaian serba hitam serta ada juga yang mengenakan baju putih.

Pendemo pun mengenakan iket sunda saat menyampaikan aspirasinya.

Bahkan, masa pendemo sempat memanas saat Wali Kota Bogor Bima Arya meninggalkan lokasi.

Bima Arya meninggalkan lokasi ini dan lagsung masuk ke mobilnya namun terlihat dijegat oleh pendemo.

Bahkan, terlihat ada botol air mineral yang dilemparkan saat Bima Arya belum lama meninggalkan lokasi. 

Bima Arya pun sempat turun dari mobilnya dan hendak keluar pasca mobilnya dilempar botol air mineral.

Tatapan Bima Arya langsung menatap ke arah pendemo.

Namun, Bima Arya langsung dijaga ketat oleh petugas dan Bima Arya disuruh kembali masuk ke mobilnya.

Kemacetan di kawasan Batu Tulis Kota Bogor sempat terjadi saat kejadian ini.

Baca juga: Dibangun Dengan Anggaran Rp 14,7 Miliar, Museum Bumi Ageung Batu Tulis Kota Bogor Tak Ada Isinya

Namun, ketika Bima Arya masuk kembali ke mobilnya, arus lalu lintas kembali lancar.

Pendemo ini terlihat sempat mengamuk dan merusak baliho yang ada di pinggir jalan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Iceu Pujiati pun langsung menemui pendemo ini.

Kadisparbud ini langsung berdialog dengan masa pendemo namun hasilnya buntu dan pendemo ini masih belum meninggalkan lokask.

Pendemo ini terus merangksek meminta keterangan dari Kadisparbud ini.

Alhasil, Kadisparbud pun berdialog dengan pendemo bahkan sempat naik pitam lantaran pendemo terus mendesaknya.

"Administrasi kita terus di kawal. Setiap hari jumat kami laporkan progres pembangunan ke kejaksaan," kata Iceu dihadapan pendemo.

Baca juga: Dedie Rachim Optimis Pembangunan Bumi Ageung Batu Tulis Selesai Sebelum Masa Jabatannya Habis

Iceu mengklaim, bahwa Museum ini sudah disesuaikan dengan aspirasi masyarakat.

"Sebetulnya kalau kami menolak pun bisa. Tapi, kami mencoba mengaspirasi keinginan dari para budayawan dan masyarakat," tambahnya.

Iceu pun menegaskan, pembangunan ini sudah on the track.

Perwakilan pendemo pun sempat mengatakan kepada Iceu bahwa mereka yang mempunyai konsep pembangunan.

"Bangunan ini memilki arti benar. Kami mengklaim yang punya konsep pembangunan. Tapi, saat pembangunan kami ditinggalkan," kata perwakilan pendemo.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved