Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Jelang Tahun Baru 2024, Petani Jagung di Bojong Kerta Kota Bogor Malah Gagal Panen, Ini Sebabnya

Bukan tanpa sebab, pasalnya, petani dikawasan ini telat panen bahkan terancam gagal panen. Mereka (petani jagung) terkena imbas akibat kemarau panjang

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Petani jagung asal Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang terancam gagal panen jelang tahun baru, Selasa (26/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Sejumlah petani jagung di Kampung Bojong Pesantren RT 004 RW 003, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tak bisa menikmati hasil bertaninya di momen Tahun Baru 2024 nanti.

Bukan tanpa sebab, pasalnya, petani dikawasan ini telat panen bahkan terancam gagal panen.

Mereka (petani jagung) terkena imbas akibat kemarau panjang yang melanda belum lama ini.

"Iya gagal panen. Ini disebabkan karena musim kemarau terus kena air hujan sekarang. Jadi telat pertumbuhannya. Jadi hasilnya ga maksimal," kata Yanto petani jagung yang juga ketua RT setempat kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (26/12/2023).

Para petani pun kini kebanyakan memaksa untuk memanen jagungnya yang masih muda.

Mereka memaksa panen lantaran tak ingin ketinggalan momentum perayaan malam tahun baru yang identik dengan jagung.

Jagung yang dibeli, biasanya langsung dibakar untuk menemani perayaan pergantian tahun.

"Yang masih muda dipaksain diambil. Jadi dijual untuk dibawa ke pasar aja sekarang mah. Tapi, ya itu juga kebanyakan belum enak dibakar," tambahnya.

Untuk kondisi jagungnya pun, diakui Yanto, berukuran sangat kecil.

Bahkan, isinya terlihat sangat sedikit.

"Ukurannya sedang, terus isinya sedikit. Dan juga sebenarnya gagal untuk dibakar," ungkapnya.

Tahun ini pun diakui Yanto menjadi tahun terberat ketika jagung miliknya tak bisa dijual.

Baca juga: Curhat Petani di Puncak Bogor Gagal Panen Karena Kemarau: Panen Turun 700 Kg, Wortel Mati Semua

"Turun dibandingkan tahun lalu. Ya itu tadi, karena kan kita dihantam kemarau. Lumayan lama juga, ya sekitar 7 bulan mah ada," ungkapnya.

Penurunan pun dirasakan oleh semua petani yang ada di kawasan ini.

"Untuk yang bisa kejual ya paling jago sekarang mah kejual sekitar 3 kuintalan lah. Biasanya kan ton ton kalau dijual," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved