Racikan Maut Bartender Bawa Petaka, Korban Selamat Ungkap Rasa Miras yang Tewaskan 3 Musisi Surabaya
Tiga orang musisi tewas usai menenggak miras racikan seorang bartender di hotel bintang 5 di Surabaya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tiga orang musisi tewas usai menenggak miras racikan seorang bartender di hotel bintang 5 di Surabaya.
Korban yakni Reza pemain saxophone yang meninggal dunia pada Sabtu (23/12/2023), disusul meninggalnya William Raffly pemain drum pada Minggu (24/12/2023).
Kemudian, Indro Purnomo seorang sound engineering yang meninggal pada meninggal Selasa (26/12/2023)
Sementara Mita sang vokalis hingga kini masih dirawat di RSUD dr Soetomo.
Usut punya usut, miras racikan sang bartender bar itu rupanya membawa petaka bagi korban yang menenggaknya.
Bobby, korban selamat yang sempat pesta miras mengungkap kesaksisannya.
Menurutnya, minuman racikan bartender itu memang cukup keras.
Ia menyebut jika minuman tersebut terasa cukup panas.
Bahkna, hingga empat hari mulutnya masih terasa panas setelah sempat menenggak minuman racikan bartender itu.
Buntut insiden 3 musisi tewas Surabaya tewas, operasional Cruz Lounge Bar Hotel ditutup sementara.
"Untuk berapa lama ditutup, saya kurang tahu," kata Duty Manager Vasa Hotel Surabaya Nana Meliana dilansir Surya.co.id.

Bartender Diperiksa Polisi
Lima orang saksi termasuk seorang bartender bernama Arnold diperksa oleh polisi.
Saat diperiksa polisi, Arnold mengaku mengenal dekat para korban lantaran sering sering manggung di hotel tempatnya bekerja.
Pada malam kejadian, William memesan minuman alkohol ke Arnold selaku bartender.
Saat itu, korban Refly memilih untuk memesan dua racikan miras yang dibuat Arnold.
Pertama, Refly memesan Bacardi dan jus diamond rasa cranberry.
Kedua, para musisi memesan racikan Vodka dicampur jus diamond rasa cranberry.

"Jadi mereka (Para korban) beli, tapi (tidak) beli lewat kasir," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono dikutip pada Rabu (27/12/2023).
Dari minuman yang diracik Arnold, para musisi meminumnya bersama-sama.
Setelahnya, korban pun berjatuhan yakni empat musisi langsung merasakan gejala tak sehat hingga dirawat di rumah sakit.
"Dokter menjelaskan badan para korban ini banyak kandungan metanol," pungkas AKBP Hendro Sukmono.
Keluarga Menolak Otopsi
Fatmawati, istri Indro Purnomo menolak jasad suaminya diotopsi.
Ia menyebut, yang dialami oleh suaminya sudah menjadi bagian takdir.
"Saya sudah jelas penyebab suami saya meninggal ya karena di tubuhnya ada zat yang membahayakan (alkohol)," katanya.
Tak hanya itu, Farmawati juga mengaku tak tega jika tubuh sang suami belek karena proses otopsi yang dilakukan.
"Saya kasihan kalau jenazah suami saya dibuka-dibuka tapi ternyata tidak ada tindak lanjut apa-apa dari polisi," ujarnya.
Polres Bogor Bekuk Eksekutor yang Tewaskan 1 Orang dalam Tawuran di Jasinga, Terancam 15 Tahun Bui |
![]() |
---|
Pemkot Bogor Razia Toko Sampai Cafe Penjual Miras, Sita 1.860 Botol |
![]() |
---|
Razia Cafe yang Jual Miras, Jenal Mutaqin Suruh Pengunjung Usia 18 Tahun Pulang |
![]() |
---|
Curigai Arya Daru, Istri Ternyata Pernah Hubungi Sosok Ini Minta Kejelasan, Tapi Tak Direspon |
![]() |
---|
Kronologi Tawuran Antar Kampung di Jasinga Bogor, Dipicu Konvoi Supporter Gerung-gerung Kendaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.