Transformasi Imigran di Puncak Bogor, Ada yang Berprofesi jadi Tukang Ojek Hingga Punya Toko Sembako

Imigran yang menetap di Puncak Bogor menjadi buah bibir masyarakat lokal.

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Warung di Pasar Cisarua yang diduga dimiliki oleh Imigran, Kamis (4/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Imigran yang menetap di Puncak Bogor menjadi buah bibir masyarakat lokal.

Menurut warga setempat, Taufik Hidayat, sebelum pandemi Covid-19, konflik antara imigran dan masyarakat setempat sempat mencuat di Pafesta, Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor.

"Dulu pernah berkonflik dengan warga setempat di Pafesta," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (5/1/2024).

Pandemi tidak mengurangi perhatian terhadap imigran, sebaliknya, mereka terlihat bekerja sebagai tukang ojek, mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat Puncak Bogor.

"Pernah waktu pandemi aja ngojek, kan itu seolah tukang ojek lokal kerebut pekerjaannya gitu," imbuhnya.

Baca juga: Waduh! Banyak Imigran Malak di Warung Kaleng Puncak Bogor, Kenyamanan Wisatawan Terganggu

Tidak hanya itu, saat ini beberapa imigran terlihat aktif berjualan di Pasar Cisarua, menawarkan beragam produk seperti sembako dan pakaian.

"Banyak yang jualan di pasar Cisarua, baju, sembako memang jualannya lengkap, harganya pun sama," ungkapnya.

Meskipun beberapa imigran menimbulkan kontroversi, Taufik Hidayat menegaskan bahwa tidak semua imigran memiliki dampak negatif. Dia mengakui kesulitan dalam membedakan imigran yang resmi dan tidak resmi.

"Tidak semua si, cuman ya sekarang kondisinya begitu ada yang jualan. Ada yang mendirikan sekolah, tapi tetap kita tidak bisa membedakan mana yang resmi mana yang nggak," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved