Korban Tertabrak Angkot di Puncak Bogor Alami Pendarahan Otak, Pemilik Gerobak Istrinya Sedang Hamil

Kondisi terkini pasien yang tertabrak oleh angkot di Food Court dekat Masjid Al-Mukhsid Jalan Raya Puncak Bogor alami pendarahan otak.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Vivi Febrianti
Istimewa
Tangkapan Layar CCTV Angkot Tabrak Warga dan Warung di Puncak Bogor , Jumat (7/12/2023). 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu TopamiĀ 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - RSPG Cisarua, jelaskan kondisi terkini pasien yang tertabrak oleh angkot di Food Court dekat Masjid Al-Mukhsid Jalan Raya Puncak Bogor.

Menurut Humas RSPG Cisarua, Iwan Ridwan, korban yang diketahui bernisial N alami penurunan kesadaran akibat beberapa luka di bagian kepala.

"Kondisi sekarang penurunan kesadaran luka robek dan retak tulang di kepala, luka robek di pelipis kiri," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Senin (15/1/2024).

Ia juga mengatakan hasil pemeriksaan yang menggunakan radiasi sinar X, N mengalami pendarahan otak.

"Hasil CT (Computer Tomography) Scan terdapat pendarahan di otak," ungkapnya.

Saat ini pihak RSPG Cisarua, sedang mengupayakan N untuk dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis beda syaraf.

"Rencana rujuk pro spesialis bedah syaraf. Sedang diupayakan mencari RS rujukan daerah Bogor," tandasnya.

Untuk usia N sendiri humas RSPG Cisarua masih melakukan upaya konfirmasi ke dokter yang menanganinya, namun diperkirakan N berusia sekitar 50 tahun.

Korban Lain Istri Sedang Hamil

Salah satu pemilik gerobak di Food Court dekat Masjid Al-Mukhsid Puncak Bogor ceritakan kondisinya usai gerobaknya tidak lagi bisa digunakan untuk berjualan akibat ditabrak oleh satu unit mobil angkot.

Pemilik gerobak yang alami kerusakan paling parah ialah Romi, warga Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Ia menceritakan pada saat apabila pada saat kejadian dirinya tidak kabur, ia bisa saja menjadi korban saat kejadian tersebut.

"Lagi ngegorengin jamur krispi, terus ada angkot dari bawah ke sini, kalau saya nggak lari kena saya," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (15/1/2024).

Saat ini kondisi gerobak Romi hanya menyisakan rasa pilu, sebab dengan kondisinya saat ini Romi tidak lagi bisa berjualan.

"Jualan gak jadi, warung mah kena, hancur, barang dagangan tumpah semua, baru mau buka," ungkapnya.

Lebih lanjut, Romi juga menceritakan selain barang gerobak dan barang dagangannya. Satu-satunya kendaraan yang dimiliki Romi pun turut menjadi korban akibat hantaman mobil angkot yang terseruduk oleh mobil pick up.

"Motor hancur, rem patah, spakbor depan patah, standar patah, bodi pecah. Kalau total semua sejuta mah lebih," lanjutnya.

Yang membuat Romi semakin terpukul bukan hanya karena harta yang dimilikinya saat ini semuanya rusak, melainkan sang istri Romi saat ini sedang mengandung dengan usia kehamilan 7 bulan.

"Harapan si pengen diganti ya, pengen jualan lagi kalau gak di sini jualan apalagi, motor juga satu-satunya. Apalagi istri lagi ngandung sudah 7 bulan. Lagi padat-padatnya, cobaan lagi hamil. Makanya motor gak ada susah kemana-mananya, itu aset satu-satunya sama warung ini," pungkasnya.

Saat ini sepeda motor milik Romi dibawa oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti, sementara untuk kondisi gerobaknya sendiri rusak, dengan kaca yang pecah, sisa-sisa bahan makanan yang tercecer hingga beberapa sisi gerobaknya hancur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved