Sisi Lain Bogor
Dijuluki Anak Tikungan Maut, TKP Tabrakan Beruntun di Puncak Bogor Simpan Mitos Pertemuan Dua Sungai
disekitar lokasi tersebut ada pertemuan dua sungai yakni kali Cikamasan dan Kali Ciliwung yang diyakini menyimpan kisah mistis.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Lokasi kecelakaan beruntun di Jalan Raya Puncak Bogor rupanya menyimpan cerita mistos yang diyakni oleh sebagian warga sekitar.
Seperti diketahui, 9 kendaraan terlibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Puncak teparnya diwilayah Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Selasa 23 Januari 2023 lalu.
Sebanyak 17 orang korban dilarikan ke rumah sakit akibat menderita sejumlah luka..
Sejarawan Puncak Bogor, Abah Yudi Wiguna, TKP (tempat kejadian perkara) tabrakan beruntun itu dikenal dengan nama Simpang Ciliwung.
Bahkan, kata dia, sejak tahun 1970-an, Simpang Ciliwung ini seraing terjadi kecelakaan.
"Setiap weekend dulu mah udah biasa disitu, hingga anak-anak dulu menciptakan julukan antima ( anak tikungan maut ) ," ujarnya saat ditemui di kediamannya Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (25/1/2024).
Ia menceritakan, disekitar lokasi tersebut ada pertemuan dua sungai yakni kali Cikamasan dan Kali Ciliwung yang diyakini menyimpan kisah mistis.
Tak hanya itu, sambung dia, rumah makan dan bengkel velg yang ditabrak truk boks saat kecelakaan beruntun tersebut dulunya rumpun bambu dan pohon karet yang dikenal cukup angker.

Bahkan, warga percaya jika ada suara tangisan seorang wanita pada malam hari, maka bakal ada kecelakaan yang memakan korban.
"Jadi biasanya jalan yang seperti itu ada hal-hal yang sifatnya dekat dengan makhluk tak kasat mata. Kalau dulu misal besoknya mau ada kecelakaan yang parah, banyak makan korban, malamnya akan terdengar suara tangisan perempuan dan sebagainya," tutur Abah Yudi.
Abah Yudi melanjutkan, berdasarkan pengakuan korban selamat yang mengalami kecelakaan di lokasi tersebut menganggap jalan itu lurus, padahal faktanya sebuah tikungan.
sementara itu, ia mengimbau agar pengguna jalan tetap berhati-hati, sebab tak jarang kecelakaan terjadi akibat kelalain manusia.
Tak hanya itu, ia juga berharap pihak terkait bisa memasang rambu-rambu dilokasi tersebut sebagai peringatan bagi pengendara.
"Faktor lainnya kurangnya rambu-rambu lalu lintas seperti peringatan, hati-hati ada tikungan tajam, mestinya rambu-rambu itu di pasang sebelum tikungan, kayak lampu kuning itukan dipasang 50 meter sebelum tikungannya," pungkasnya.
Simpang Ciliwung
anak tikungan maut
Jalan Raya Puncak
Abah Yudi
mistis
Kali Ciliwung
Herman Willem Daendels
tabrakan beruntun
kecelakaan beruntun
Puncak Bogor
Kabupaten Bogor
Menilik Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor, Ternyata Usianya Sudah Lebih dari 1 Abad |
![]() |
---|
Kisah Tembok Tinggi RS UMMI Kota Bogor, Rupanya Usianya 2 Abad, Pernah Jadi Tempat Pembuatan Granat |
![]() |
---|
Sisi Lain Lapangan Sempur Kota Bogor, Dirancang Arsitek Belanda Sampai Jadi Tempat Pidato Bung Karno |
![]() |
---|
Kisah Arif Satgas Pelajar Kota Bogor, 18 Tahun Bubarkan Tawuran, Tak Berhenti Meski Diancam |
![]() |
---|
Mengulik Sejarah Bakal Kantor Gubernur Dedi Mulyadi, 100 Tahun Lebih Tua dari Balai Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.