Pedagang Beras di Megamendung Bogor Galau, Omzetnya Menyusut, Biasa Beli 30 Karung jadi 3 Karung

Yogi (31), seorang pedagang beras di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, mengungkapkan kegelisahannya terhadap penurunan omzet yang signifikan

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Pedagang Beras di Pasir Muncang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (20/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Yogi (31), seorang pedagang beras di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, mengungkapkan kegelisahannya terhadap penurunan omzet yang signifikan.

"Sekarang mah gak bisa diharapin, sekarang mah bisa beli, tapi gak bisa ngejual. Makin merana, makin galau," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Selasa (20/2/2024).

Yogi menyatakan bahwa harga beras per kilo dibeberapa warung telah mengalami kenaikan drastis, mencapai Rp 15.000.

"Beras dari Cipanas, Cianjur semua, sekarang paling murah sekilo Rp 15.200, yang paling mahal bisa Rp 17.000," ungkapnya.

Baca juga: Miris! Warga Rela Berdesakkan Berjam-jam Hanya untuk Dapatkan Beras 5 Kilogram di Karadenan Bogor

Dia mengeluhkan bahwa harga beras terus merangkak naik setiap harinya, dan dikhawatirkan akan terus melonjak.

"Udah lama tiap hari naik terus, 100, 200, 300, 400," katanya.

Menurutnya, lonjakan harga disebabkan oleh kelangkaan beras akibat belum panen.

"Stok langka, sulit didapat karena belum panen," tambahnya.

Untuk harga perkarung, Yogi menyatakan bahwa lonjakan harganya drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun lalu paling mahal 600, sekarang bisa mencapai 740 hingga 800 perkarung, beratnya 50 kilogram," terangnya.

Baca juga: Harganya Meroket, Sekda Sebut Stok Beras di Kota Bogor Langka, Ini Langkah Pemkot

Dengan harga yang tinggi tersebut, daya beli masyarakat turun drastis, menyebabkan pendapatannya turun hingga 90 persen.

"Sekarang yang biasanya beli banyak, sekarang cuman sekarung, dua karung biasanya 30 karung, 10 karung, sekarang mah 3 karung, 2 karung," paparnya.

Dengan kondisi tersebut, Yogi mengaku bingung dan galau hingga berharap pemerintah dapat memahami kondisi masyarakat tersebut.

"Kemarin ada bulog bagi-bagi beras, pedagang mah nggak dapat. Pokoknya mah galau weh, ripuh, gak ada yang beli. Pengen turun harga beras, kasian ke masyarakat yang biasanya beli 10 liter sekarang mah cuman 2 liter," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved