Ramadhan 2024

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban Digabung dengan Qadha Ramadhan, Simak Bacaan Niat dan Jadwalnya

Simak tata cara puasa Nisfu Syaban yang digabung dengan qadha Ramadhan. Ini penjelasan Buya Yahya terkait amalan Nisfu Syaban

Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Simak tata cara puasa Nisfu Syaban yang digabung dengan qadha Ramadhan. Ini penjelasan Buya Yahya terkait amalan Nisfu Syaban 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Malam Nisfu Syaban jelang Ramadhan 2024 sebentar lagi akan menghampiri kaum muslimin.

Malam Nisfu Syaban 2024 atau 15 Syaban 1445 Hijriah bertepatan dengan Sabtu, 24 Februari 2024 malam sampai Minggu, 25 Februari 2024 malam.

Maka jadwal menunaikan puasa Nisfu Syaban yakni pada hari Minggu (25/2/2024).

Puasa bulan Ramadhan sendiri akan dimulai pada pertengahan bulan Maret

Untuk jadwal, PP Muhammadiyah sudah menetapkan kapan 1 Ramadhan 2024.

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah bertepatan pada Senin, 11 Maret 2024.

Sementara itu, pemerintah dan NU masih belum menetapkan kapan 1 Ramadhan 2024.

Pada malam Nisfu Syaban biasanya digunakan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Puasa Nisfu Syaban termasuk puasa sunnah.

Bagaimana hukumnya mengerjakan puasa sunnah ini jika masih ada utang puasa wajib bulan Ramadhan tahun lalu?

Buya Yahya menjelaskan qadha puasa Ramadhan dilakukan pada waktu yang bebas atau tak terbatas, dan boleh melaksanakannya berbarengan dengan waktu puasa sunnah.

"Jika qadha puasa wajib dipilih pada waktu puasa sunnah maka Anda pun saat itu mendapatkan pahala sunnah," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Lebih lanjut dijelaskannya, apabila qadha puasa Ramadhan dilakukan di hari Kamis maka akan dapat pahala qadha dan puasa Senin Kamis.

Hal ini pun berlaku pula pada puasa Nisfu Sya'ban 2024.

Sebab puasa Nisfu Sya'ban sifatnya sunnah, maka orang yang mengqadha bertepatan puasa Nisfu Sya'ban akan dapat dua pahala sekaligus.

Berikut bacaan doa untuk buka puasa, hafalkan ini menjelang bulan Ramadhan, untuk kalian berbuka di waktu puasa
Berikut bacaan doa untuk buka puasa, hafalkan ini menjelang bulan Ramadhan, untuk kalian berbuka di waktu puasa (Istimewa via freepik)

Seseorang yang tidak mengetahui pasti jumlah utang puasa, disarankan Buya Yahya agar memastikan jumlahnya.

Sebab jika tidak dipastikan atau dikira-kira maka akan menyebabkan orang tersebut akan selalu waswas di tengah ketidakpastian.

"Dia tidak ngerti sudah cukup atau belum, maka paling enak dia duduk sebentar untuk memperkirakan utang puasanya," jelas Buya Yahya.

Cara menghitungnya Buya Yahya menjabarkan, dimulai dari menghitung saat seseorang sudah mulai baligh, bagi perempuan mengalami menstruasi pertama kali.

Misalnya seseorang baligh pada usia 14 tahun dan kini telah berusia 30 tahun, jaraknya adalah 16 tahun. Kemudian saat puasa Ramadhan dia tidak berpuasa maksimal 15 hari.

Maka hitungannya adalah 16x15 hari = 240 hari. Jadi utang yang harus dibayar kira-kira 240 hari.

"Setelah dihitung dicatat dan dibayar yang sudah diperkirakan itu, setelah itu boleh dicicil sesampainya dengan puasa sunnah, hal ini menghindari waswas," ujarnya.

Selain itu, apabila tidak dihitung atau diperkirakan padahal sebenarnya sudah membayar secara penuh maka akan muncul kebimbangan yang berkepanjangan.

Hal ini berkaitan erat dengan kaidah Islam yang menyatakan tidak puasa sunnah sebelum mengqadha puasa wajib yang ditinggalkan.

"Selagi masih punya utang jangan puasa sunnah dulu, lebih bagus bayar utang, apalagi utang karena bandel wajib didahulukan utang dulu," pungkas Buya Yahya.

Simak penjelasan Buya Yahya soal kategori 9 orang yang tidak wajib berpuasa di bulan Ramadhan. Termasuk wanita hamil hingga menyusui
Simak penjelasan Buya Yahya soal kategori 9 orang yang tidak wajib berpuasa di bulan Ramadhan. Termasuk wanita hamil hingga menyusui (Youtube Channel Al Bahjah TV)

Niat Puasa Qadha dan Puasa Sunnah

1. Qadha Puasa Ramadhan

Berikut bacaan niat qadha puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

2. Puasa Nisfu Sya'ban

Bacaan Niat Puasa Nisfu Sya'ban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Sya'bana lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Begini Niat Puasa Nisfu Syaban Digabung Qadha Puasa Ramadhan, Simak Penjelasan Buya Yahya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved