Nekat Merokok Saat Neneknya Masak, Pria di Cisarua Terpental Gara-gara Tabung Gas Meledak

Rumah yang menjadi titik ledakan merupakan sebuah kontrakan yang ditinggali oleh Ruminah (75), korban dari kejadian tersebut.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/WahyuTopami
Kontrakan Ruminah (75) yang menjadi titik ledakan tabung gas LPG 3 Kg di Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (3/3/2024). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Peristiwa tabung gas LPG 3 Kilogram meledak di Desa Leuwimalang RT 3/1, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, meninggalkan trauma yang mendalam bagi keluarga dan tetangga korban.

Rumah yang menjadi titik ledakan merupakan sebuah kontrakan yang ditinggali oleh Ruminah (75), korban dari kejadian tersebut.

Pemilik kontrakan, Sumiati (40), membagikan kronologi mengerikan dari ledakan gas tersebut.

Dia menceritakan, saat terjadi ledakan, rumah kontrakan tersebut sedang dihuni dua orang, yakni cucu korban dan korban sendiri.

"Kata cucunya mah mau ngerokok, sudah dibilang jangan ngerokok kata itunya (korban) gak apa-apa, akhirnya meledak," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Minggu (3/3/2024).

Ledakan itu pun memicu kepanikan warga sekitar yang kemudian berdatangan ke lokasi.

Warga dibuat terkejut dengan kondisi korban Nenek Ruminah yang mengalami luka parah di bagian kaki.

Kontrakan Ruminah (75) yang menjadi titik ledakan tabung gas LPG 3 Kg di Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (3/3/2024).
Kontrakan Ruminah (75) yang menjadi titik ledakan tabung gas LPG 3 Kg di Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (3/3/2024). (TribunnewsBogor.com/WahyuTopami)

Cucu Ruminah pun terpental akibat kejadian tabung gas meledak ini.

"Pas meledak pada minta tolong rame, si uminya (korban) dia duduk sambil nutupin wajah. Kirain enggak kenapa-kenapa, gak lama dibawa diobatin. Yang parah kaki, tangan sama mukanya item. Kalau cucunya terpental kena tembok tapi gak kenapa-napa," katanya.

Kontrakan tempat ledakan gas tersebut terletak di pemukiman penduduk yang padat.

Selain itu, di atasnya terdapat dua kontrakan yang penghuninya saat ini mengungsi karena khawatir bangunannya ambruk.

"Tembok, kaca, sama yang di belakang pada runtuh sama, yang di atas getaran doang. Yang di atas dua kamar pada ngungsi," katanya.

Sumiati juga mengungkapkan rasa trauma yang dia alami semenjak adanya ledakan gas tersebut.

"Khawatir, trauma ada. Masak juga gak berani ditinggal takut ada ledakan lagi," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved