Pembunuhan di Bukti Pelangi

Pantas Devara Putri Bayar Pembunuh Bayaran Pakai Harta Korban, Kehidupan Asli Caleg Terbongkar

Muhamad Reza yang merupakan pembunuh bayaran dijanjikan menerima upah sampai Rp 50 juta jika berhasil mengeksekusi korban.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/istimewa
Pantas Devara Bayar Pembunuh Bayaran Pakai Harta Korban, Kehidupan Asli Caleg Terbongkar 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kehidupan asli Devara Putri Prananda, Caleg DPR RI yang menjadi tersangka pembunuhan akhirnya terkuak.

Seperti diketahui, Devara Putri Prananda menjadi dalang pembunuhan tewasnya Indriana Dewi (24), seorang gadis asal Jakarta.

Devara tak terima jika cinta Didot Alfiansyah dibagi kepada korban Indiriana Dewi.

Hingga akhirnya, ia meminta Didot untuk melenyapkan Indriana Dewi jika ingin melanjutkan hubungan asmara dengannya.

Singkat cerita, Devara Putri Prananda menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Indriana Dewi, saingannya dalam merebut cinta Didot.

Tak tanggung-tanggung, Muhamad Reza yang merupakan pembunuh bayaran dijanjikan menerima upah sampai Rp 50 juta jika berhasil mengeksekusi korban.

Rupa-rupanya, uang yang dijanjikan oleh Devara Putri dan Didot itu bukan milik mereka.

Namun, menggunakan harta milik korban Indriana Dewi.

Indriana Dewi diketahui dibunuh dikawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor 20 Februari 2024.

Kemudian, jasadnya dibuang oleh pelaku diwilayah Kota Banjar dan ditemukan warga pada tanggal 25 Februari 2024.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan sebelum membuang jasad korban, tersangka Devara dan Didot mempreteli barang berharga milik Indriana Dewi.

Mulai dari sepasang anting, handphone, jam tangan Rolex hingga tas Louis Vuitton (LV).

Dalam tugasnya, Reza lah yang membuang mayat wanita di Banjar dengan ditutup selimut.

"DA dan DP mencopot anting dan jam Rolex korban," katanya.

Mereka pun akhirnya menjual barang-barang mewah milik Indriana Dewi Eka Saputri.

Bahkan, hasil penjualan barang milik korban ini mencapai Rp 68 juta.

Uang itulah yang digunakan sepadang kekasih ini untuk membayar upah sang pembunuh bayaran.

Terkuak Rengekan Caleg saat Diduakan Pacar, Pembuktian Cinta Didot ke Devara Putri Berujung Maut
Terkuak Rengekan Caleg saat Diduakan Pacar, Pembuktian Cinta Didot ke Devara Putri Berujung Maut (Kolase Tribun Bogor/ist)

Reza sang eksekutor mendapatkan upah sebesar Rp 23 juta sebagai uang muka.

Hal itu dalam bentuk  uang Rp 15 juta dan membelikan iPhone seharga Rp 8 juta untuk sang eksekutor.

Tak hanya itu, uang itu juga dibelikan HP iPhone untuk Devara Putri Prananda oleh tersangka Didot.

"Tersangka DP dibelikan ponsel iPhone seharga Rp 14 juta," kata Kombes Pol Jules A Abasst.

Kemudian, uang sekitar Rp 31 juta sisa penjualan barang berharga milik korban dipegang oleh tersangka Didot Alfiansyah alias DA.

"Sisanya dibawa DA," kata Kombes Pol Jules A Abasst.

Kehidupan Devara Putri

Belakangan mulai terkuak kehidupan asli Devara Putri Prananda.

Ternyata, Devara Putri Prananda yang terdaftar sebagai Caleg DPR RI itu bukan berasal dari keluarga berada.

Tante Devara Putri yakni R mengaku kaget jika keponakannya itu menjadi caleg DPR RI dari Partai Garuda.

"Makanya aku kaget, hah nyaleg, aku jujur sumpah syok. Caleg darimana, duit dari mana. Kesehariannya ama gue. Saya udah ngasih tahu waktu ke Polda Jabar bahwa orang ini bukan orng berada," cerita R melansir Tribun Jakarta, Kamis (7/3/2024). 

Keluarga tak menyangka jika gadis yang akarab disapa Ara tersebut sampai berurusan dengan hukum karena terlibat pembunuhan.

Otak Pembunuhan di Bukit Pelangi Devara saat Polda Jabar Gelar Rekontruksi di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2024).
Otak Pembunuhan di Bukit Pelangi Devara saat Polda Jabar Gelar Rekontruksi di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2024). (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami)

"Emang gak ada sedikitpun di otak pun berbuat jahat. Keluarga syok makanya aku lihat berita ya allah kasian bgt ini anak," pungkasnya. 

Ia kembali menjelaskan, keseharian Ara di rumah bukanlah sosok orang berada.

Sebab, ia kerap membantu ibunya untuk menjual nasi kuning demi bisa menyambung hidup.

"Ini anak baik, anak ini introvert. Jadi dia menyendiri, enggak mau menyusahkan orang lain. Apalagi posisinya dia udah enggak punya ayah dan enggak kerja," kata R 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved