Prostitusi Online di Bogor

Rayuan Germo Bogor Jerumuskan Wanita Jadi PSK, Kenalan, Simpan Foto Lalu Hubungi Pria Hidung Belang

Dimas Tri Putra (27), telah diamankan Polresta Bogor Kota atas bisnis dunia gelap yang dijalankannya.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Kolase - Germo Bogor bertato cap bibir diamankan Polresta Bogor Kota. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dimas Tri Putra (27), telah diamankan Polresta Bogor Kota atas bisnis dunia gelap yang dijalankannya.

Pria yang berprofesi sebagai mucikari atau germo tersebut harus mempertanggungjawabkan perbuatan buruk yang telah ditekuninnya sejak tahun 2019.

Terlepas dari itu, cara Dimas dalam merekrut pekerja seks komersial (PSK) dinilai piawai.

Dimas tak langsung ke inti menjerumuskan para wanita ke jurang kegelapan.

Pria yang memiliki tato cap bibir merah di lehernya memperdaya para wanita dengan cara mengajak nongkrong di Tempat Hiburan Malam (THM).

“Jadi awalnya ini, korban wanita ini kenal dengan si tersangka ini karena berkawan. Mereka sering bertemu di tempat hiburan malam,” Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, Rabu (13/3/2024).

Usai sering bertemu di THM, Dimas pun kerap meminta nomor telepon perempuan yang akhirnya terjerembab prostitusi online bersamanya.

“Akhirnya tersangka ini menawarkan kepada korban. Mau gak kerja katanya kerja kencan Short Time (ST) dan Long Time (LT) Lalu ditanya korban. Berapa tarifnya? Ada yang Rp 5 juta sampai Rp 15 juta kata si pelaku,” tambahnya.

Perempuan yang dijual Dimas akhirnya mengiyakan hal itu lantaran terpepet masalah ekonomi.

“Dari keseluruhan korban ini kami lakukan pemeriksaan yang mana melakukan hal seperti ini karena motif ekonomi untuk menenuhi gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Germo Bogor, Raup Rp 300 Juta Usai Jual 20 PSK, Selebgram dan Putri Kebudayaan Masuk List

Dimas pun langsung menyebar foto para perempuan yang hendak dijualnya itu.

“Setelah oke. Nanti pelaku minta foto korban untuk disimpan digalerinya dia. Ketika nanti ada konsumen meminta foto, baru dikirimkan,” ungkapnya.

Sosok Dimas Tri Putra, germo bertato bibir merah di Kota Bogor tengah viral. Polisi ungkap taktik Dimas menjerat selebgram hingga mantan pramugari untuk jadi PSKnya
Sosok Dimas Tri Putra, germo bertato bibir merah di Kota Bogor tengah viral. Polisi ungkap taktik Dimas menjerat selebgram hingga mantan pramugari untuk jadi PSKnya (TribunnewsBogor.com)

Kriteria PSK

Sementara itu, Dimas dikenal mahir dalam merekrut PSK.

PSK yang ditawarkan Dimas bukan wanita sembarangan. Mereka berlatar belakang selebgram, mantan pramugari dan putri kebudayaan.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pelanggannya itu berasal dari kalangan atas.

“Namun dengan tarif yang tinggi kemungkinan berasal dari kalangan menengah ke atas,” kata Luthfi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (14/3/2024).

Disingggung apakah konsumen itu berasal dari pejabat serta aparatur sipil negara (ASN), Luthfi belum mendetailkan.

“Masih dilakukan pendalaman dan pengembangan untuk para konsumennya itu,” ungkap Luthfi.

Meski begitu, Dimas yang sudah menjalankan aktifitasnya sejak tahun 2019 ini berhasil meraup untung sampai Rp 300 juta.

Selama itu pun ia berhasil mengolah 20 perempuan mulai dari caddy golf, mantan pramugari, sampai puteri kebudayaan menjadi budak yang diperjualbelikan kepada pria hidung belang.

“Para korban awalnya didekati oleh tersangka. Kemudian, diajak untuk bekerja dengan beberapa kategori. Ada Mican, Short Time, Long Time,” bebernya.

Baca juga: Pria Tewas Gara-gara Niat Jadikan Pacar Teman PSK, Kepalanya Dihantam Batu Usai Kecelakaan

Tarif PSK

Di sisi lain, Dimas memasang tarif dari setiap wanita yang dijual dengan harga yang bervariasi.

Dimas juga menjual wanita ke berbagai wilayah.

Perempuan ini bertarif mulai dari 1 juta sampai 30 juta. Pemesan yakni pria hidung belang nantinya ketika sudah deal dengan Dimas akan mengirimkan sejumlah uang melalui transfer.

“Ada ke Bogor, Jakarta, serta Bandung. Ada juga sampai ke wilayah lain yakni Jawa Tengah, sampai Kalimantan juga,” ujarnya.

“Perempuan itu karena motif ekonomi. Lalu, untuk tersangkanya mendapatkan uang dari 2019 itu sudah 300 juta. Itu untuk modal kehidupan sehari-hari dan life stylenya,” tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved