Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ramadhan 2024

Benarkah Tidur saat Puasa Adalah Ibadah dan Bisa Mendapat Pahala? Ini Kata Ustaz

apa sebenarnya hukum tidur seharian saat puasa di Ramadhan 2024 ini?Benarkah tidur seharian dapat mengurangi pahala di bulan yang penuh berkah ini?

Editor: Tsaniyah Faidah
freepik
Hukum tidur saat berpuasa, benarkah bernilai ibadah? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tak sedikit orang memilih tidur seharian saat puasa untuk mengurangi terlalu banyak kegiatan fisik selama Ramadhan 2024.

Banyaknya kegiatan fisik yang dilakukan saat puasa, akan membuat stamina menurun, sehingga mudah merasa haus dan lapar.

Apalagi jika sudah merasakan haus saat waktu masih jauh menuju adzan Maghrib sebagai penanda buka puasa.

Hal ini lah yang membuat orang memilih lebih banyak tidur agar tak terasa adzan Maghrib datang.

Selain alasan itu, ada pula yang beranggapan tidur selama berpuasa adalah salah satu bentuk ibadah sehingga dijadikan alasan untuk tidur seharian.

Lantas, apa sebenarnya hukum tidur seharian saat puasa di Ramadhan 2024 ini?

Benarkah tidur seharian dapat mengurangi pahala di bulan yang penuh berkah ini?

Terkait persoalan ini, Ustaz Abdul Somad telah menjawabnya lewat tayangan YouTube Abu.zayyann.

Ia menjelaskan, orang yang tidur seharian ketika menjalankan puasa di bulan Ramadhan hukum puasanya sah, tidak batal.

Hanya saja, tidur sepanjang hari saat puasa dapat mengurangi manfaat spiritual yang seharusnya diperoleh selama bulan Ramadhan.

"Puasanya sah, tetapi pahalanya itu yang kosong,” jelas Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa umat Muslim akan mendapatkan pahala apabila mampu melewati ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

“Letak pahala itu karena ada ujian, kalau tidak ada ujian mana ada pahala,” katanya.

Meskipun tidur sepanjang hari saat berpuasa tidak secara eksplisit dilarang dalam Islam, Ustad Abdul Somad menekankan pentingnya memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan untuk meningkatkan ibadah dan ketaatan kepada Allah.

Ia mengajak umat untuk menjaga keseimbangan antara tidur, ibadah, dan kegiatan sehari-hari selama bulan puasa.

Ustad Abdul Somad mengingatkan umat Muslim agar memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, seperti dengan melaksanakan shalat tarawih, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.

Dengan begitu, umat Muslim dapat meraih manfaat spiritual yang optimal selama Ramadhan 2023 tanpa harus tidur seharian.

Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2024, Jangan Lewatkan Ibadah di Malam Seribu Bulan

Lantas, bagaimanakah makna dari ungkapan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah?

Ustaz Abdul Somad menyebutkan bahwa hadits tentang tidurnya orang berpuasa adalah ibadah mempunyai sifat dhaif atau hadits tersebut tidak didapati syarat hadits yang shahih.

“Ada hadistnya ini nih tidurnya orang puasa adalah ibadah, hadits itu hadits dhaif,” ucapnya.

Senada, Ustaz Adi Hidayat juga menerangkan secara gamblang bahwa hadits tidurnya orang yang berpuasa di bulan Ramadhan memiliki nilai ibadah adalah hadits palsu.

Ini dijelaskan Ustaz Adi Hidayat lewat tayangan di kanal YouTube Shirathal Mustaqim.

“Banyak orang malas pakai alasan hadits tersebut. Kami sampaikan dan kami tegaskan bahwa hadits yang dimaksud itu palsu," ucap Ustad Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat atau akrab juga disapa UAH itu menyebut jika hadits tersebut tidak sejalan dengan semangat yang disampaikan oleh Rasulullah SAW saat menjalani ibadah puasa.

"Nabi meminta kita untuk meningkatkan ibadah, lalu Anda mengambil alasan untuk keluar dari semangat itu," ujar Ustaz Adi Hidayat.

UAH kemudian menganjurkan untuk tetap produktif meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, juga tidak melupakan untuk mengamalkan ajaran yang memang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Baca juga: Contoh Teks Ceramah Kultum Ramadhan 2024, Tema: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadan

Sementara dikutip dari kompas.com, Pakar Usul Fiqh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Mulyono Jamal menjelaskan, tidur saat bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa.

Namun, apabila sampai meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya, maka termasuk perbuatan dosa.

"Tidurnya itu sendiri sebenarnya tidak membatalkan puasa. Jam-jam puasa yang yang merupakan kesempatan baik untuk mendapatkan pahala besar, tapi disia-siakan ya rugi besar-lah," jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Jamal, perlu lebih diluruskan lagi perkara tidur saat bulan Ramadhan ini.

"Orang puasa, kalau tidurnya saja (pasif) sudah dinilai ibadah, maka amal ibadahnya (aktif) pahalanya jauh lebih banyak, lebih besar. Perlu dikejar," pungkas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved