Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Korban Selamat dari Longsor di Sukaraja, 4 Orang Tertimpa, Bayi 7 Bulan Nyaris Jadi Korban

Makmun sampai tertegun kaget sekaligus kebingungan melihat kondisi rumahnya yang rata dengan tenah akibat longsor.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Makmun, saudara korban longsor di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor mencari benda berhaga, Senin (25/3/2024). 

Beruntung dua orang yang diantaranya merupakan seorang bayi berusia 7 bulan berhasil selamat dari material yang ambruk.

Adapun data korban luka yakni Edi Supriyadi (62) mengalami luka lecet dan pinggul tertimpa tembok, Muhamad Reza (25) luka di lutut dan pinggul terkena reruntuhan tembok yang jebol.

Lalu Erina (26) kakinya lecet kaki lecet-lecer terkena material rumah ambruk dan Muhamad Adrian (8) mengalami luka ringan.

Sedangkan dua jiwa lainnya yang selamat yakni MR (2) dan K yang merupakan bayi usia 7 bulan.

Para korban pun saat ini tengah menjalami perawatan di rumah sakit.

Jembatan nyaris ambruk

Jembatan Pagersi yang berlokasi di Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor terancam ambruk.

Karena kondisinya memprihatinkan, warga setempat pun berinisiatif untuk menutup total akses jembatan tersebut untuk sementara waktu.

Ketua RW setempat, Mamun Adizi mengatakan tanda-tanda terjadi permasalahan pada jembatan tersebut mulai terlihat pada Rabu (20/3/2024).

Ma'mun Adizi mengungkapkan penyebab jembatan itu riskan roboh karena tanah yang berada di ujung bawah pondasi jembatan terkikis akibat luapan Sungai Ciliwung.

Pada saat itu, warga setempat hanya membatasi kendaraan roda empat agar tidak melintas, sedangkan pejalan kaki dan kendaraan roda dua masih diperkenankan untuk melintas.

Empat hari berselang tepatnya pada Minggu (24/3/2024) malam, kondisi jembatan tersebut kian memprihatinkan sehingga terpaksa pihaknya harus melakukan penutupan total untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Secara kasat mata, jembatan dengan lebar 2,8 meter dan panjang sekitar 60 meter itu memang masih terlihat kokoh, namun jika dilihat bagian bawah pondasinya sudah menggantung.

"Ternyata kekhwatiran kita justru terjadi. Kalau kita liat pejalan kaki pun sebenernya was-was ya, tapi untuk pengendara motor kita udah engga berani izinin, karna khawatir ada korban yang lebihlah," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/3/2023).

Ma'mun Adizi memaparkan, jembatan yang sudah ada sejak 20 hingga 30 tahun lalu itu baru selesai dipebaiki pada Oktober 2023 lalu melalui bantuan corporate social responsibility (CSR) perusahaan asuransi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved