Idul Fitri 2024

Cerita Pedagang Peci Musiman Raup Omzet Puluhan Juta dalam Semalam di Bogor, Modal Cuma Rp 1,5 Juta

Zen sudah menjadi penjual peci musiman saat menjelang lebaran sejak tujuh tahun lalu. Kini ia menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Zen (27) penjual peci musiman di Jalan Tegar Beriman tepatnya di wilayah Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (9/4/2024) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Laris manis tanjung kimpul, dagangan abis duit kumpul, itulah pribahasa yang cocok untuk pegadang peci musiman saat ini.

Bagaimana tidak, para pedagang peci musiman ini hanya berjualan selama bulan suci Ramadhan saja.

Selebihnya mereka kembali ke profesinya masing-masing atau mencari peluang lain.

Seperti halnya Zen (27), yang sudah menjadi penjual peci musiman saat menjelang lebaran sejak tujuh tahun lalu.

Kini ia menjajakan barang dagangannya itu di pinggir Jalan Tegar Beriman tepatnya di wilayah Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Zen ini merupakan warga Padang, Sumatera Barat dan sudah menetap di Bogor selama delapan tahun lamanya.

Usaha utamanya saat ini adalah berjualan Nasi Padang di wilayah Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Awal mula Zen memberanikan diri untuk mencari tambahan penghasilan dengan berjualan peci adalah karena melihat temannya yang sudah lebih dulu memulai usaha tersebut.

"Ngeliat teman dagang peci rame, nyobain, modal pertama Rp1,5 juta. Alhamdulillah muter, kadang nambah tiap tahun," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (9/4/2024).

Selama berjualan peci, Zen menutup sementara usaha nasi padangnya di saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Zen tak ragu-ragu untuk menutup warung nasinya tersebut karena penghasilannya yang cukup fantastis walaupun dalam kurun waktu yang singkat.

Bapak anak satu itu mengungkapkan, penghasilannya selama sebulan penuh berjualan peci bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Puncak penjualannya selama bulan suci Ramadhan adalah pada saat malam jelang hari raya atau malam takbiran.

"Malam takbir itu omset sampai Rp25 juta, itu 2018 di Pakansari, pas pandemi agak nurun, agak beda dari sebelum pandemi, tahun kemarin cuma sampai Rp15 juta, itu di malam takbir aja, dari pagi tapi sampai subuh," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved