Info Kesehatan

Gejala Muntaber pada Anak, Kenali Juga Penyebabnya, Waspada Jika Mengalami Kram Perut

Penyebaran bakteri penyebab muntaber bisa melalui makanan dan minuman terkontaminasi. Sehingga orangtua diimbau untuk berhati-hati.

Editor: Tsaniyah Faidah
Freepik
Penyebaran bakteri penyebab muntaber bisa melalui makanan dan minuman terkontaminasi. Sehingga orangtua diimbau untuk berhati-hati memberi makanan dan minum pada anak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ada banyak penyebab terjadinya muntaber. Seperti infeksi dari penularan virus hingga bakteri.

Pada anak (rentan) disebabkan rotavirus. Bakteri sendiri bisa karena E-coli, salmonella dan lainnya

Penyebarannya bisa melalui makanan dan minuman terkontaminasi.

Sehingga orangtua diimbau untuk berhati-hati memberi makanan dan minum pada anak.

Dokter spesialis anak dr Olga Rasiyanti Sp.A(K), menjelaskan apa menjadi faktor meningkatkan kasus muntaber pada anak.

Pertama, paling banyak menjadi faktor penambahan kasus muntaber adalah kurangnya menjaga kebersihan.

"Seperti kebersihan makanan tidak terjamin. Baik pengolahannya, pembersihan wadah makanan dan sebagainya," imbuh dr Olga.

Selain itu personal yang kurang menjaga kebersihan juga bisa menjadi faktor meningkatnya kasus muntaber.

Sebagai contoh kebiasaan mencuci tangan. Ternyata jarang mencuci tangan juga turut berpengaruh dalam penyebaran muntaber.

"Mencuci tangan juga memengaruhi. Kontak orang terinfeksi bia menyebabkan muntaber. Biasanya ada orang kena e-coli, kebersihan kurang lalu kontak erat. Terjadilah penyebaran lainnya," jelas dr Olga.

Kedua, kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk.

Ketiga, kondisi imunitas anak juga ikut memengaruhi .

"Imunitas anak yang rendah seperti anak kanker, konsumsi obat steroid itu juga hati-hati dapat mudah terjadi muntaber," imbaunya.

Baca juga: Tanda-tanda Anak Terkena Hepatitis Akut : Mual, Demam hingga Diare

Apa Saja Gejala Muntaber

Lebih lanjut dr Olga pun ungkap apa saja gejala dari penyakit ini. Gejala yang dominan adalah muntah dan diare yang terjadi berulang kali.

Terkadang tubuh akan kompensasi jadi demam kalau terlalu banyak infeksi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved