Kecelakaan Maut Siswa SMK

Penampakan Makam Siswa SMK Korban Kecelakaan Subang, Korban Rela Jadi Kuli Demi Ikut Acara Sekolah

Para korban tampak dimakamkan berdampingingan dalam satu lokasi yakni di Taman Pemakaman Umum Islam (TPUI) Depok.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/ist
Penampakan Makam Siswa SMK Korban Kecelakaan Subang, Korban Rela Jadi Kuli Demi Ikut Acara Sekolah 

Rupa-rupanya, perjuangan Mahesya Putra untuk ikut acara perpisahan di sekolahnya bukanlah hal yang muda.

Demi tak mau memberatkan orangtuanya, bocah siswa SMK ini rela jadi kuli demi dapat uang untuk membayar cara perpisahan sekolah senilai Rp 800 ribu tersebut yang digelar dikawasan Bandung.

Mahesya tak sendirian, bersama temannya yang juga sekolah ditempat yang sama memilih menjadi kuli pasir.

"Dia (Dimas) tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya)," kata Mariah, Uwa Dimas Aditya.

Menurutnya, yang dilakukan keponakannya bersama temannya Mahesya Putra demi bisa ikut acara perpisahan di sekolahnya.

"Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangka ke acara wisuda di Bandung," ujar Mariah dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Depok, Minggu (12/5/2024).

Cerita Sopir Bus

Sang sopir bus, Sadira, menceritakan saat momen kepanikan ketika dia mulai menyadari bahwa bus yang dia kemudikan ada yang tak beres.

Hingga akhirnya, peristiwa fatal yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok pun terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 malam

Bus yang dikendarainya mengalami kecelakaan maut di Ciater Subang hingga menelan 11 korban jiwa.

Sandira berhasil selamat hanya mengalami sejumlah luka mengungkap situasi menegangkan kala itu.

Sadira mengaku panik dan sempat berupaya menekan jumlah korban dalam insiden tersebut.

Namun apalah daya, situasi saat di lokasi turunan di Ciater Subang itu tak memberikannya pilihan lain.

Sopir bus kecelakaan maut di Ciater Subang saat menjalani perawatan di rumah sakit, Minggu (19/5/2024)
Sopir bus kecelakaan maut di Ciater Subang saat menjalani perawatan di rumah sakit, Minggu (19/5/2024) (Tribun Jabar)

Sadira menceritakan bahwa awal mulanya, dia dan rombongan siswa melanjutkan perjalanan setelah makan di sekitar waktu sore.

Namun nahas saat memasuki turunan perempatan Sariater, bus yang dikemudiak Sadira tiba-tiba mengalami rem blong.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved