BIODATA

BIODATA Roy Suryo, yang Curiga Kasus Vina Cirebon Di-blow Up untuk Tutupi Kasus Besar Lain

Kata Roy Suryo, kasus besar seperti korupsi timah Rp271 triliun, TAPERA, hingga Putusan MA soal batas usia calon kepala daerah tertutupi kasup Vina.

|
Editor: Tiara A. Rizki
ISTIMEWA
Pakar telematika, Roy Suryo 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak biodata Roy Suryo, pakar telematika yang curiga, panjangnya kasus pembunuhan Vina Cirebon untuk menutup-nutupi kasus besar lain.

Diketahui, Vina dan kekasihnya, Eky, menjadi korban pembunuhan oleh beberapa orang yang disebut sebagai anggota geng motor pada 27 Agustus 2016.

Jasad keduanya ditemukan di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Saat kejadian, Vina dan Eky masih sama-sama berusia 16 tahun.

Kasus ini kembali mencuat ketika diangkat dalam sebuah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari, dan semakin merebak setelah salah satu DPO, Pegi Setiawan, ditangkap polisi.

Sementara itu, Roy Suryo mengaku, selama ini dirinya memang sengaja menolak untuk berkomentar untuk menjadi narasumber membicarakan kasus tersebut.

Namun, ia menilai, kasus ini begitu di-blow up pemberitaannya.

"Bagaimana tidak? Kasus yang sebelumnya melibatkan "orang-orang yang bukan siapa2" ini tampak sekali blow-up pemberitaannya. Sudah hampir sebulan ini, tiap malam semua media mainstream memberitakan sampai membuatkan dialog-dialog siaran langsung terus menerus kasus ini. Mulai dari munculnya orang-orang yang bermaksud membela satu pihak versus pihak lainnya, komentator lokal yang bersuara hanya berdasarkan cerita sampai bisa-bisanya kesurupan dijadikan fakta," kata Roy Suryo kepada wartawan, Senin (3/6/2024).

Baca juga: BIODATA Siti Nurbaya Bakar yang Sebut Pemberian Izin Ormas Kelola Tambang Efektif

Baca juga: BIODATA Indra Fajar, Jabat Kapolres Cirebon Saat Kasus Pembunuhan Vina Terjadi 8 Tahun Lalu

Baca juga: BIODATA Wahyu Tjiptaningsih, Istri Eks Bupati Cirebon Sunjaya Bantah Anaknya Terlibat di Kasus Vina

Menurut Roy Suryo, hal ini terkesan berlebihan alias lebay.

Sebab, sampai ada TV yang menayangkan topik yang sama selama 2 sampai 3 minggu berturut-turut untuk acara dialog yang disiarkan secara langsung.

"Sampai-sampai dalam edisi minggu lalu tampak seperti mengada-ada, baik topik yang dibahas maupun narasumber-narasumbernya. Belum lagi kelau melihat isi pemberitaannya, tampak tidak ada topik lain yang sebenarnya jauh lebih layak dibahas selain topik ini. Dalam diskusi live tersebut sampai-sampai diskusi hanya berisi debat kusir antar narasumbernya yang sangat konyol dan tidak mencerdaskan bahkan bisa disebut membodohi masyarakat. Padahal sebenarnya sebagaimana yang seharusnya diberitakan, justru sangat banyak topik berita yang jauh lebih penting dibahas dan didiskusikan selain melulu hanya topik ini," paparnya.

Menurut Roy Suryo, kasus dugaan korupsi timah Rp271 triliun yang sampai-sampai terjadi 'saling intip' dua institusi penegak hukum, TAPERA yang memberatkan masyarakat dan dikhawatirkan hanya akan menjadi ajang korupsi baru, sampai kasus lain, seperti Putusan MA soal batas usia calon kepala daerah yang sangat tampak ada pesanan oknum tertentu, tertutup pemberitaan pembunuhan Vina Cirebon.

Roy menjelaskan, kasus-kasus yang lebih penting di atas sebenarnya jauh lebih krusial untuk mendapatkan porsi pemberitaan yang lebih besar dibandingkan dengan hanya mengulang-ulang statement dari pihak-pihak di kasus pembunuhan yang terjadi tahun 2016 tersebut.

Sebab, dampak pemberitaan kasus besar itu terhadap masyarakat jauh lebih besar daripada pemberitaan kasus Vina yang berkepanjangan.

"Jadi di sinilah tampak kalau pemberitaan berlebihan kasus Vina ini malah ditengarai memang digunakan untuk menutup-nutupi kasus-kasus besar tersebut," kata Roy.

Baca juga: Bukan Antar Vina Pulang, Eky Ternyata Sedang Janjian dengan Geng Motor XTC di Malam Kejadian

Baca juga: Sosok Saksi Istimewa Pegi di Kasus Vina Cirebon, Tahu Kronologi Kejadian, Kenal dengan Pelaku Asli

kasus Vina Cirebon.
kasus Vina Cirebon. (Kolase)

BIODATA Roy Suryo

Nama lengkap: Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo

Tempat, tanggal lahir: Yogyakarta, 18 Juli 1968. 

Pendidikan:

  • SD Netral C Yogyakarta
  • SMP Negeri 5 Yogyakarta
  • SMA Negeri 3 Yogyakarta.
  • Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1991-2001). 

Roy Suryo pernah mengajar di Jurusan Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004.

Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM.

Roy mengajar fotografi untuk beberapa semester, tetapi tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.

Roy sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia.

Ia pun dilabeli sebagai pakar informatika, multimedia, dan telematika.

Baca juga: BIODATA Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo Disebut Maju Pilgub DKI Jakarta 2024, Kini Membantah

Baca juga: BIODATA Sunjaya Purwadi Sastra, Eks Bupati Cirebon Terjerat Suap, Anaknya Dituduh Jadi Pembunuh Vina

Jauh Panggang dari Fakta

Kasus pembunuhan Vina Cirebon diwarnai berbagai aspek baru.

Selama ini, bahkan topik yang dibahas tampak 'jauh panggang dari fakta'.

Misalnya, hanya berdasar ilusi film yang sengaja dibuat berjudul "Vina Sebelum 7 Hari", kejadian halusinasi berupa 'kesurupan; yang tidak bisa dijadikan fakta hukum, sampai ke munculnya nama-nama baru yang berani mengaku sebagai "Saksi-saksi Fakta".

Kini, mulai muncul bukti baru berupa screenshot atau tangkapan layar CCTV (Close Circuit TeleVision) yang disebut-sebut berasal dari kasus tersebut.

Screenshot-screenshot yang masih berupa kolase ini memang belum bisa diuji kebenarannya, apalagi disebut-sebut hanya berasal dari pihak ketiga yang mengunggahnya di media sosial TikTok dan Instagram.

CCTV yang belum bisa diuji kebenarannya ini memang penting untuk ditandaskan sebelumnya, karena seharusnya CCTV yang bisa digunakan sebagai Alat Bukti--sesuai Pasal 5 dan 6 UU ITE--adalah bukan hanya berupa screenshot-screenshot saja tetapi rekaman video utuh yang bisa diputar untuk dianalisis kualitas video dan metadata asli CCTV tsb.

Secara teknis, rekaman CCTV dalam DVR/Digital Video Recorder biasanya memang bertahan 1-2 bulan (kalau harddisknya berkapasitas 500GB sd 1TB saat itu).

Kalau sekarang, mungkin saja harddisk DVR di CCTV bisa sampai berkapasitas 2TB - 4TB, tetapi itu juga tidak akan bisa menyimpan sampai 8 tahun (2016 sampai 2024).

Secara teknis kalau melihat screenshot-sccreenshot CCTV yang sekarang ditampilkan, jelas ada rekaman videonya yang utuh dan ada kesengajaan untuk "disimpan" mulai dari peristiwa tersebut sampai sekarang.

Karena adegan-adegan yang ditampilkan cukup signifikan, mulai dari genk motor yang berkerumun, ada yang membawa balok kayu ukuran besar, sampai kepada terekamnnya sosok wanita lain (selain Vina) dalam CCTV.

Secara teknis juga kualitas dari rekaman CCTV ini cukup jelas dan layak untuk dianalisis.

Sebab, teknologi tahun 2016, meski belum berkualitas HD/4K seperti kamera-kamera sekarang, tidak Low-Res sehingga bisa ditelaah secara ilmiah.

Apalagi disebut-sebut jumlah CCTV yang ada di TKP sebenarnya bukan hanya 1 (satu) tetapi sampai berjumlah 7 (tujuh) kamera CCTV, mulai dari perempatan, perumahan mewah, minimarket-minimarket seperti Indomaret & Alfamart sampai ke jembatan/Flyover Talun.

Kalau melihat kualitas screenshot CCTV ini kondisinya jauh lebih bagus dari CCTV di salah satu Pondok Pesantren di Cikarang yang sempat saya dihadirkan selaku Ahli oleh LBH Jakarta di Sidang PN Cikarang tahun 2022 lalu & Alhamdulillah bisa menjadi bukti utama dalam persidangannya dan membebaskan pihak yang tidak bersalah.

Sebagaimana kasus kopi sianida Jessica di Kafe Olivier yang juga kembali menjadi heboh gara-gara ada Tayangan di NetFlix sebelumnya, CCTV di kasus itu diragukan di sidang karena penayangan CCTV-nya tidak sesuai protap alat bukti karena hanya diambil dari USB flashdisk dan bukan dari DVR aslinya.

Apalagi kalau memang benar sebenarnya rekaman CCTV kasus Vina ini sudah "disimpan" selama 8 tahun dan tidak ditampilkan di sidang bulan Februari 2017 silam gara-gara "tidak ada Ahli."

Sungguh sangat absurd mengingat sejak 2004 saja saya (Roy Suryo) sudah sering dihadirkan untuk kasus-kasus seperti ini.

Kesimpulannya, munculnya screenshot-screenshot CCTV yang baru ditampilkan sekarang ini semakin menambah kecurigaan saya terhadap kasus ini.

Jelas ada tampak kesengajaan untuk "membuat panjang" pengungkapan kasusnya dan sekali lagi dimungkinkan untuk menutupi kasus-kasus besar lainnya diatas (korupsi timah, TAPERA, Putusan MA bahkan kasus lama soal Kilometer 50).

Siapa (Oknum) "sutradara" di balik semua pemberitaan yang (sepertinya disengaja) dibuat panjang ini?

"Kasihan masyarakat, harus terbebani lagi dengan perbincangan yang sebenarnya tidak perlu gara-gara negara yang makin tidak baik-baik saja ini," tandas Roy.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Roy Suryo, Pakar Telematika yang Ditahan karena Langgar UU ITE"

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Roy Suryo Curiga Jalan Panjang Pengungkapan Pembunuhan Vina Cirebon untuk Menutupi Kasus Besar Lain

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved