Hakim Praperadilan Pegi Setiawan Masuk Angin, Minta Doa Usai Dikritik Polisi: Saya Tak Akan Khianat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hakim sidang praperadilan Pegi Setiawan, Eman Sulaeman mengakui masuk angin usai dikritik Kabid Hukum Polda Jabar, Kombes Nurhadi Handayani.

Namun Eman Sulaeman menegaskan kalau dirinya benar tak enak badan, bukan 'masuk angin' seperti yang dituduhkan.

Eman Sulaeman pun meminta didoakan agar dirinya bisa sehat saat sidang putusan hari Senin (9/7/2024) nanti.

Pada sidang kesimpulan di PN Bandung, Jumat (5/7/2024), Hakim Eman Sulaeman meminta kritik dan saran dari pemohon dan termohon.

Hakim Eman meminta dinilai saat memimpin jalannya sidang sejak Senin (24/6/2024) lalu.

Ting kuasa hukum Pegi Setiawan, Insank Nasruddin menilai, Hakim Eman Sulaeman memimpin persidangan secara arif dan bijaksana.

"Betul-betul memberikan kedua belah pihak kesempatan yang cukup untuk menggali seluruh pertanyaan, dan memberikan kami selaku pemohon dan termohon yang kami amati," kata dia.

Selain itu, Insank juga mengatakan kalau Eman Sulaeman kerap memberikan waktu kepada kedua belah pihak jika ada keterlambatan surat.

"Yang Mulia betul-betul adil dalam memimpin jalannya persidangan," kata dia.

Hal itu juga disampaikan oleh Kombes Nurhadi Handayani mengaku, Hakim Eman Sulaeman sudah bagus dalam memimpin sidang.

Namun, Nurhadi memberikan saran kepada Hakim Eman Sulaeman agar lebih tegas lagi.

"Kemudian sedikit saran, apabila kedua belah pihak baik pemohon maupun termohon sekiranya ada sedikit dalam komunikasi yang kurang pas, mungkin bapak langsung di-cut saja atau mungkin langsung diambil alih bapak, biar tidak terjadi debat antara kedua belah pihak," ungkap Nurhadi.

Selain itu, ia juga berterimakasih kepada Yang Mulia telah memberikan kesempatan kepada pihak termohon sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik mulai dari awal sampai akhir.

"Semoga yang jadi keputusan Yang Mulia bisa dirasa dapat seadil-adilnya," kata dia.

Menjawab saran dari kedua belah pihak, Hakim Eman Sulaeman pun berjanji tak akan berkhianat.