Pilwakot Bogor 2024

Punya 11 Kursi di DPRD, PKS Tak Akan Berani Sendirian Usung Atang Trisnanto Calon Wali Kota Bogor

Para pesaing Atang, seperti Sendi Fardiansyah, Dedie Rachim, dan Dokter Rayendra, sudah jauh lebih dikenal oleh masyarakat.

Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto siap mundur dari DPRD jika majundi Pilwalkot Bogor, Sabtu (27/4/2024). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengamat politik dari Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus) Yusfitriadi menilai PKS Kota Bogor tidak akan berani mengusung salah satu kadernya, Atang Trisnanto, secara mandiri dalam Pilkada Kota Bogor 2024.

Padahal, PKS jadi satu-satunya partai yang memenuhi syarat untuk mengusung calon tanpa berkoalisi karena telah memperoleh 11 kursi di DPRD.

“Dalam pengamatan saya, PKS tidak akan pernah berani untuk mengusung sendirian. Harus koalisi dengan partai,” ujar Yusfitriadi saat ditemui Kompas.com, Kamis (11/7/2024).

Yusfitriadi melanjutkan, meskipun PKS merupakan partai penguasa di Kota Bogor, mereka masih ragu dan takut untuk mengusung Atang sebagai calon Wali Kota Bogor.

“Masih gamang. Tapi sebagai partai penguasa, gengsi dong kalau tidak direkomendasikan sebagai calon wali kota. Maka, turunlah surat rekomendasi surat tugas dari DPP PKS. Tidak ada pilihan lagi selain Atang," ujarnya.

Keraguan ini cukup beralasan, melihat elektabilitas Atang di masyarakat yang dinilai belum cukup kuat.

Saat ini, Atang Trisnanto baru mulai memperkenalkan dirinya kepada warga Bogor.

Hal ini membuat posisinya kurang menguntungkan dibandingkan dengan beberapa kandidat lain yang sudah lebih dahulu blusukan di tengah masyarakat.

Para pesaing Atang, seperti Sendi Fardiansyah, Dedie Rachim, dan Dokter Rayendra, sudah jauh lebih dikenal oleh masyarakat.

Mereka telah aktif melakukan blusukan dan berinteraksi langsung dengan warga, sehingga memiliki keunggulan dalam hal pengenalan dan dukungan publik.

Dedie Rachim, misalnya, memiliki pengalaman sebagai Wakil Wali Kota Bogor, yang memberikan nilai tambah dalam perjalanannya menuju pencalonan kembali.

Sehingga Atang harus memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya. Namun, dalam waktu satu setengah bulan ke depan menuju tahapan pendaftaran calon Wali Kota Bogor pada 27-29 Agustus, Yusfitriadi meragukan elektabilitas Atang bisa meningkat secara signifikan.

“Pada sisi elektabilitas, bagi saya, sampai ke tahapan pendaftaran tanggal 27-29 Agustus nyaris tidak mungkin menguasai elektabilitas," ujar dia.

Yusfitriadi juga menilai PKS kehilangan sosok kader dengan elektabilitas yang kuat.

Partai yang dikenal memiliki kekuatan dari para kadernya itu justru kehilangan sebagian besar anggotanya setelah Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari lalu.

“Di sisi lain PKS memiliki kader tapi seperti tidak punya kader. Karena semua kader habis di Pileg kemarin ketika dihadapkan dengan Pilkada, Atang lagi. Padahal dia posisinya hampir dipastikan menjadi ketua DPRD kota Bogor karena dia satu satunya partai terbesar,” ujarnya.

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved