Disebut Dukun Oleh Razman Nasution, Eman Sulaeman Cerita Alasan Ogah Jadi Pengacara: Cuma Bisa Minta

Eman ternyata merupakan sarjana pertama di keluarga besar bahkan di kampungnya, Purwarkarta.

Bahkan Eman Sulaeman tak memiliki keluarga yang punya background hukum.

"Jangankan backgroud hukum, tamatan juga SD semua, gak ada yang PNS juga, yang SMP aja gak ada," kata dia.

Dari hobinya membaca koran saat SMP, Eman Sulaeman pun terbesit ingin menjadi penegak hukum.

Saat kuliah, dirinya pun semakin mantap untuk menjadi hakim.

"Kalau saya jadi pengacara cuma meminta, kalau jadi JPU juga cuma memohonkan, sementara yang menentukan hakim. Saya harus jadi hakim," jelasnya.

Meski diakui Eman Sulaeman, menjadi hakim tentunya memiliki tanggung jawab yang sangat besar.

lihat foto

"Semakin besar tanggung jawab, semakin besar juga pahalanya dan kemaslahatannya untuk orang," jelasnya.

Untuk itu, Eman Sulaeman pun tidak mau ada ketidak adilan apalagi terhadap rakyat kecil.

"Ketidakadilan itu hanya adanya harusnya di keranjang sampah. Pengadilan harus bisa menunjukkan bahwa keadilan itu ada," jelasnya.

Rupanya mengadili Pegi Setiawan membuat hidup Eman Sulaeman jadi berubah.

Kini dirinya sudah banyak dikenal oleh publik, bak sudah seperti selebriti.

"Sebenarnya dulu saya sunyi, ke mana-mana aja bebas. Kalau sekarang keluar rumah aja orang mengenal," kata Eman Sulaeman.

Sebelumnya diakui Eman Sulaeman, dirinya terbiasa makan bubur di pinggir jalan tanpa ada yang mengenalinya.

"Sekarang gak bisa, orang-orang langsung melirik, mendekati, minta foto segala macam," katanya smabil tertawa.

Bukan itu saja, Eman Sulaeman juga harus lebih menjaga penampilannya sebagai seorang hakim.

"Sulu santai bisa pakai celana pendek, kalau sekarang gak bisa kan hakim (banyak yang kenal)," tandasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t