Sifat Asli Anak Mendiang Lansia yang Tewas di Jonggol Terbongkar, Ngaku Kirim Uang Ternyata Kosong

Perlakuan anak dari mendiang Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) sepasang pasangan suami istri di Jonggol sangat menyayat hati.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Rumah pasangan lansia yang ditemukan tewas membusuk di dalam kamarnya di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Kamis (18/7/2024). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muaamrrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JONGGOL - Perlakuan anak dari mendiang Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) sepasang pasangan suami istri di Jonggol sangat menyayat hati.

Pasalnya, sebelum ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, pasangan lansia itu kurang mendapat perhatian dari ketiga buah hatinya yang dibesarkannya.

Pengurus RT setempat, Jonathan Tobing mengatakan, setiap harinya Opa Hans merawat istrinya yang sakit seorang diri.

Di tengah kondisi fisiknya yang melemah, Opa Hans harus memaksakan diri berjalan kaki membeli makanan untuk mereka berdua.

Sementara itu, jarak dari rumahnya ke gerbang komplek perumahan saja cukup jauh dan sangat melelahkan bagi seorang lansia yang berjalan terpogoh-pogoh.

Namun Jonathan Tobing mengatakan hal tersebut tidak membuat warga sekitar abai. Terkadang para tetangga silih bergantian untuk membantu Opa Hans membeli makanan.

"Warga di sini kalo udah ngelihat opa pasti udah tersentuh aja engga akan dibiarin jalan keluar sendiri, maksudnya ketika opa mau ngapa ngapain biar sama warga saja," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).

Jonathan Tobing mengungkapkan, pernah suatu ketika ia menemui Opa Hans sedang berjalan kaki hendak pergi ke ATM.

Melihat hal itu, Jonathan Tobing meminta Opa Hans untuk naik ke dalam mobilnya dan diantarkan olehnya ke ATM.

"Opa bilang, saya mau cek ke ATM katanya anak saya ada transfer Rp100 ribu, ngomong begitu kemudian saya antar ke ATM," ungkapnya.

Akan tetapi, kata dia, setelah tiba di ATM, ternyata uang yang disebut sudah dikirimkan oleh anaknya itu tidak ada.

Dengan kondisi demikian ia pun merasa iba membayangkan seorang pria tua berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh namun hasilnya nihil.

"Sampai di ATM (ternyata) nol. Bayangin kalo opa jalan sendiri siang-siang sampai ke lokasi ATM ternyata tidak ada harus balik lagi," katanya.

Kendati demikian, Jonathan Tobing mengatakan dengan kondisi Opa Hans dan Oma Rita yang memprihatinkan, warga sekitar dan juga jemaat gereja sangat memperhatikannya.

Mulai dari makanan, kesehatan, hingga kebersihan rumahnya diurus oleh orang-orang yang peduli terhadapnya.

"Kita tidak menutup mata sebenarnya dengan keberadaan opa dan oma, kita perhatiin walaupun memang kita juga bukan manusia sempurna yang bisa memenuhi segala kebutuhan mereka," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved