'Hubungan Tidak Harmonis' Kata Anak Hans Tomasoa, Ungkap Alasan Tak Pernah Jenguk Oma Opa di Jonggol
Anak Hans Tomasua rupanya sempat curhat ke Ketua RT setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kepada Jonathan, anak pertama dan kedua Opa Hans mengaku baru tahu kabar orangtuanya meninggal pada siang hari.
"Alasan mereka berdua itu mendapat informasi sekitar jam 1 siang, tidak menjelaskan apapun soal adanya permasalahan keluarga," tutur Jonathan.

Sementara itu, bendahara RT, Uthe mengaku sempat menghubungi anak bungsu Hans Tomasoa.
Uthe berusaha menghubungi sang anak bungsu tapi tidak mendapat respon.
"Saya sebenarnya sangat kesal sama anak-anaknya, kalau emang gak mau mengakui orangtua ini ya sudah berikan ke orang lain dan jangan mengejar hal-hal lain setelah mereka meninggal," kata dia.
Ia bahkan mengaku kesal dengan perilaku anak-anak Hans Tomasoa.
"Apalagi di saat meninggalnya itu saya coba telepon itu gak diangkat, saya coba kirim videonya itu pun gak direspon," ujarnya.

Bahkan pihak gereja yang mencoba menghubungi anak bungsunya itu juga sama-sama tak mendapat respon.
Barulah saat oma dan opa dibawa ke RSUD Cileungsi, anak bungsunya baru menanggapi.
"Terus begitu kita bawa ke RSUD barulah di situ direspon. Pas direspon itu sebetulnya gak enak ngeresponnya," kata dia.
Oma Rita bukan stroke
Sementara itu, pengurus RT setempat, Jonathan Tobing mengatakan, kondisi Rita Tomasoa memang sudah tidak bisa bergerak aktif lagi.
Namun ia membantah bahwa Oma Rita menderita stroke.
"Kami mencoba meluruskan dari pengakuan beliau juga, bahwa oma tidak menderita stroke namun Parkinson, setengah tubuhnya ke bawah sudah tidak bisa bergerak," jelas dia.
Sehingga untuk pergerakannya sehari-hari, Oma Rita harus dibantu kedua tangannya untuk sekedar menggeser tubuh.
"Jadi sehari-hari opa yang merawat oma, sedangkan kondisi opa sehari-hari juga tidak bisa dibilang dalam keadaan fit juga," katanya.
Bahkan Hans Tomasoa menurutnya sempat bercerita soal sakit di lututnya.
"Beliau cerita ke saya lututnya ada gangguan, jadi kalau ditekut sedikit pun itu terasa sangat sakit. Opa juga kalau berjalan speed-nya sangat lambat," ungkap Jonathan.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Kalah Jumlah saat Tawuran, Seorang Remaja di Jonggol Bogor Alami Luka Bacok di Kepala |
![]() |
---|
Bikin Geger Warga, Ketua RT di Ciomas Kabupaten Bogor Ditemukan Tewas |
![]() |
---|
Diam-diam Ketua RT Gen Z Simpan Kisah Pilu, Dedi Mulyadi Sampai Kaget Dengar Cerita Ayah Arya |
![]() |
---|
Inilah 3 Alasan Dedi Mulyadi Kesengsem Kagumi Ketua RT Gen Z, Bukan Cuma Ogah Dikasih Uang Segepok |
![]() |
---|
The Next Dedi Mulyadi, Sifat Asli Ketua RT Gen Z Dibongkar Warga, Ayahnya Bukan Sosok Sembarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.