Pilwalkot Bogor 2024
Golkar Tak Gentar Diganggu Gerindra di Pilwalkot Bogor, Rusli Prihatevy Kokoh Jadi Pasangan Dedie
Golkar tak gentar diganggu gerindra di Pilwalkot Bogor 2024, Rusli Prihatevy Kokoh Jadi Pasangan Dedie Rachim
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Partai Golkar rupanya tak gentar meski diganggu Partai Gerindra di Koalisi Bogor Maju dalam Pilkada 2024.
Partai Golkar menegaskan bahwa Surat Keputusan mengusung Rusli Prihatevy sebagai pasangan calon Wali Kota Bogor Dedi Rachim, sudah harga mati.
Partai Golkar terancam angkat koper jika KBM memaksakan tetap memasukkan Gerindra dalam koalisi.
Pasalnya Partai Gerindra ngotot meminta agar calon Wali Kota Bogor yang diusung harus kadernya.
Menyikapi sikap Partai Gerindra, Wasekjen DPP Partai Golkar Bidang Polhukam Samsul Hidayat menilai sikap Partai Gerindra masih dibatas wajar.
Walaupun diketahui kekuatan jumlah kursi di parlemen, Partai Golkar lebih unggul dengan perolehan 7 kursi, sedangkan Gerindra 6 kursi.
"Masing-masing punya keputusan dan keinginan, saya rasa wajar ketika Gerindra ingin menempatkan kadernya sebagai calon Wali Kota, itu wajar dalam percaturan Pilkada, semua partai ingin seperti itu," kata Samsul Hidayat kepada TribunnewsBogor.com.
Menurutnya yang menjadi penentu dalam Koalisi Bogor Maju nanti adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Masalahnya di sini, kita lihat chemistry. Keputusan bukan level di DPD, bagaimana elite menyikapi ini, kan jadi parameter juga," katanya.
Ia mengatakan arah politik dalam Pilkada Kota Bogor masih sangat dinamis.
"Sulit ditebak ketika ini belum tanggal 27 sampai 29 itu aja masalahnya. Semua masih cair dan dinamis," kata Samsul.
KBM memang masih berharap agar Partai Gerindra bisa bergabung demi merepresentasikan Koalisi Indonesia Maju di tingkat daerah.
Kini KBM sudah terdiri dari Partai Golkar, PAN, Demokrat dan PSI.
Kata Samsul Hidayat, bargaining atau nilai tawar Partai Gerindra bukan diputuskan oleh tingkat daerah, melainkan DPP.
"Parameter bargaining adanya di DPP, gimana DPP," katanya.

Ia menerangkan ada banyak jalan terjal untuk menarik garis linier KIM pusat ke jenjang Pilkada.
"Semua ingin KIM utuh tapi mengutuhkan sampai daerah kan dinamis. Ada daerah tertentu tidak. Misalnya Golkar tidak dengan KIM atau Gerindra tidak dengan KIM, itu mulai muncul. Ada juga dari atas sampai tingkat kota bersama-sama. Beberapa daerah dinamsi. Karema sulit juga ada kearifan lokal yang harus kita ikuti," kata Samsul.
Selain itu Partai Golkar juga sangat menghitung pertimbangan kalah dan menang di Pilkada.
"Pertimbangan kalah menang harus dihitung juga. Golkar juga demikian," katanya.
Samsul Hidayat menegaskan Surat Keputusan mengusung Rusli Prihatevy sebagai pasangan calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim, sudah harga mati.
"Oh sudah (harga mati). Apapaun kondisinya SK kita sudah kepada Rusli," tegas Samsul Hidayat.
Sedangkan masalah KBM tetap atau meninggal Gerindra, menjadi keputusan Dedi Rachim dan Rusli Prihatevy.
"Kalau bicara koalisi kita serahkan ke Dedi Rachim dan Rusli yang nanti disampaikan kepada unsur pusat. Apakah koalisi ini akan tetap, bertambah atau berkurang itu kan bukan keputusan lokal tapi keputusan nasional DPP. semua partai sama," tutup Samsul.
Sebelumnya pengamat politik Universitas Djuanda Gotfridus Goris Seran berpendapat Partai Gerindra menjadi penggangu dalam Koalisi Bogor Maju.
"Gerindra boleh dikatakan faktor 'pengganggu' kenyamanan koalisi karena mengklaim diri sebagai partai pemenang Pilpres," kata Seran.
Keutuhan KBM saat ini, menurut Seran, tergantung pada kekompakan partai.
"Solidnya koalisi KBM yang mengusung Dedie-Rusli bergantung pada sikap politik mitra koalisi sendiri," katanya.
Bahkan menurut Seran, peta koalisi Pilkada Kota Bogor 2024 kini tergantung pada Partai Gerindra.
Jika KBM masih tetap menerima Gerindra dengan segala bargainingnya, maka tidak menutup kemungkinan Partai Golkar akan hengkang.
Betapa tidak, jika Gerindra berkukuh memasang kadernya sebagai calon Wali Kota Bogor di KBM, maka figur dari Golkar hanya bisa gigit jari.
"Jika KBM akomodir Gerindra yg ngotot tetap dapat posisi, maka Golkar hengkang," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Rusli Prihatevy
Dedie Rachim
Samsul Hidayat
Golkar
Gerindra
calon Wali Kota Bogor
calon Wakil Wali Kota Bogor
Pilkada
Pilwalkot Bogor
Koalisi Bogor Maju
KBM
Jadi Pemenang Pilkada Kota Bogor, Dedie Rachim Patahkan Mitos F2 Tidak Bisa Jadi Wali Kota |
![]() |
---|
Akhirnya KPU Tetapkan Jadwal Penetapan Wali Kota Bogor Terpilih, Catat Tanggalnya |
![]() |
---|
Bawaslu Pastikan Tidak Ada Sengketa Pilwalkot Bogor 2024, KPU Diminta Tetapkan Paslon Terpilih |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Kota Bogor 2024, Pasangan Dedie -Jenal Sapu Bersih Di 6 Kecamatan |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Bogor 2024, Dedie Rachim Menang Telak, Eks Sespri Iriana Paling Buncit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.