Ancang-ancang Golkar Jika Batal Pasangan dengan Cawalkot Dedie Rachim, Jalin Komunikasi dengan PDIP

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Partai Golkar berpotensi hengkang dari Koalisi Bogor Maju di Pilkada Kota Bogor 2024.

DPD Partai Golkar Kota Bogor diketahui menugaskan Rusli Prihatevy sebagai calon kepala daerah di Pilkada 2024.

Bahkan Rusli Prihatevy telah digadang menjadi pasangan calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim lewat Koalisi Bogor Maju (KBM).

Namun hingga kini KBM justru sangat berharap Partai Gerindra bisa bergabung.

Sedangkan Partai Gerindra sudah memberi surat tugas calon Wali Kota Bogor untuk Jenal Mutaqin.

DPC Partai Gerindra bahkan berkukuh kadernya diusung menjadi calon Wali Kota Bogor atau calon Wakil Wali Kota Bogor 2024.

Pengamat politik dari Universitas Djuanda Bogor Gotfridus Goris Seran berpendapat, jika KBM tetap menerima Gerindra, makan akan mengancam keutuhan koalisi yang kini sudah terbentuk.

"Bergabungnya Gerindra dapat menggoyahkan KBM. Sinyal itu tersirat bisa ditangkap dari pernyataan STS (Sugeng Teguh Santoso) PSI agar paslon Dedie-Rusli segera dipermanenkan," kata Seran.

Dampak kedua yang paling signifikan adalah hengkangnya Partai Golkar dari Koalisi Bogor Maju.

Pasalnya menurut Seran, kekuatan Golkar sebenarnya lebih besar dengan perolehan 7 kursi, lebih banyak dari Gerindra yang hanya 6 kursi di parlemen.

"Masuknya Gerindra dapat membuat Golkar hengkang dari KBM. Golkar yang punyai 7 kursi melebihi Gerindra 6 kursi kurang dianggap Dedie," kata Seran.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevy menampik anggapan itu.

Menurut Rusli Prihatevy, KBM membuka pintu baik bagi Gerindra maupun partai lain untuk bergabung.

"Enggak (hengkang). KBM membuka peluang partai manapun bergabung bersama selama sevisi dan tujuan yang sama," kata Rusli Prihatevy saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

lihat foto

Rusli Prihaetvy menekankan soal sosok calon Wali Kota Bogor dan pasangannya yang akan diusung KBM tergabung keputusan elite partai di jajaran DPP.