Kasus Vina Cirebon

Saksi Ahli Bikin Hakim Kepikiran Surga dan Neraka, Sidang PK Saka Tatal Riuh Usai Ucap 'Hisab'

Hakim sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Vina Cirebon yang diajukan Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon dibuat kepikiran soal surga dan neraka

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas TV
Hakim sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Vina Cirebon yang diajukan Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon dibuat kepikiran soal surga dan neraka. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hakim sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Vina Cirebon yang diajukan Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon dibuat kepikiran soal surga dan neraka.

Hal itu diungkapkan oleh Hakim Ketua Rizqa Yunia ketika di depan saksi ahli Prof Mudzakkir setelah menyelesaikan penyampaian pendapatnya, Kamis (1/8/2024).

Ucapan hakim itu pun seketika membuat suasana sidang berubah menjadi riuh.

"Tadi karena ahli menyangkut surga dan neraka, jadi kok saya kepikiran ya," kata Hakim Ketua Rizqa Yunia dikutip dari Kompas TV.

Rizqa kemudian mengambil semacam kalimat dari surga dan neraka yang disinggung saksi ahli tersebut.

Dia mengatakan bahwa semua orang boleh berbuat apa pun namun harus diingat ada hisab yang menanti.

"Jadi siapa pun orangnya boleh berbuat, bebas berbuat. Tapi ingat ada hisab yang akan dipertanggungjawabkan setelah kematian," ucap Rizqa.

Perkataannya tersebut disambut riuh pengunjung sidang yang diwarnai tepuk tangan.

Baca juga: Farhat Abbas Puji Keterangan Saksi Ahli di Sidang PK Saka Tatal, Beri Perspektif Baru di Kasus Vina

Saksi Ahli Singgung Surga dan Neraka

Saksi ahli Prof Mudzakkir sempat menyinggung soal surga dan neraka ketika hadir di sidang tersebut.

Saat itu dia sedang berhadapan dengan pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang mengajukan sejumlah pertanyaan kepadanya.

Dia mengatakan bahwa seharusnya adanya majelis PK ini patut disyukuri oleh semuanya.

Karena bisa meralat dosa-dosa di pengadilan yang telah diperbuat.

Baca juga: Foto Kondisi Jasad Vina Jadi Novum Sidang PK Saka Tatal, Titin Prialianti : Kaki hingga Dada Mulus

"Jadi seharusnya adanya majelis PK seperti ini semuanya bersyukur. Dosa-dosa kalau ada kekeliruan ini diralat dalam proses ini," kata Prof Mudzakkir.

Dia kemudian menceritakan rekannya seorang polisi yang mengikuti seminar soal praperadilan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved