Kuliner Bogor

Kuliner Bogor: Mencicipi Lezatnya Mie Galunggang, Sensasi Makan Pedas dari Wajan Gerabah yang Panas

Keunikan Mie Galunggung tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada cara penyajiannya yang tidak biasa.

|
Editor: Tsaniyah Faidah
Inesia/Magang Universitas Pakuan
Mencoba sensasi makan Mie Galunggang, kuliner Bogor yang penyajiannya unik menggunakan wajan gerabah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA – Di pinggiran Bogor, ada kuliner unik yang sedang menjadi perbincangan di media sosial, yakni Mie Galunggang.

Terletak di Jalan Cijunjung Sugih No.47, Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, kedai Mie Galunggang menawarkan pengalaman makan yang tak biasa.

Bayangkan saja, mie pedas yang masih mengepul disajikan dalam wajan gerabah—mirip kawah gunung berapi mini—tepat di hadapan Anda. 

Terinspirasi dari Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Fatimah (39), sang pemilik, menciptakan hidangan ini dengan sentuhan khas yang menjadikannya salah satu kuliner Bogor yang wajib dicoba.

Keunikan Mie Galunggung

Keunikan Mie Galunggung tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada cara penyajiannya yang tidak biasa. 

Mie pedas ini disajikan dalam wajan gerabah yang terbuat dari tanah liat, membuat hidangan ini tetap panas dengan kuah yang masih "bergejolak." 

Wajan gerabah bukan hanya sekadar alat makan, tetapi juga menambah estetika dan pengalaman makan yang berbeda.

lihat fotoMencoba sensasi makan Mie Galunggang, kuliner Bogor yang penyajiannya unik menggunakan wajan gerabah.
Mencoba sensasi makan Mie Galunggang, kuliner Bogor yang penyajiannya unik menggunakan wajan gerabah.

“Kami mencoba mencari sesuatu yang beda dari yang lain. Kalau hanya disajikan di mangkuk, rasanya biasa saja, tidak ada bedanya dengan mie lain. Wajan gerabah ini menjadi ciri khas kami,” ucap Fatimah beberapa waktu lalu.

Yang membuat Mie Galunggung semakin istimewa adalah pilihan level kepedasan mulai dari level 0 hingga 5.

Jadi, baik Anda pencinta pedas maupun yang memiliki lidah sensitif, semua bisa menikmati hidangan ini.

Dari usaha rumahan hingga viral

Berawal dari dapur rumahnya, Fatimah memulai usaha ini dengan modal nekat dan semangat mencoba. 

Meskipun pada awalnya hanya menyediakan dua meja untuk pengunjung, usaha mie ini perlahan-lahan mulai dikenal dan digemari. 

Kini, dalam sehari, Ibu Fatimah bisa menjual lebih dari 90 porsi Mie Galunggung pada hari biasa, dan lebih dari 150 porsi saat akhir pekan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved