Info UMKM Bogor

Keluar dari Zona Nyaman, Kisah Acil Warga Citeureup Bogor yang Banting Stir Jadi Pengrajin Oven Gas

Laki-laki yang karib disapa Acil itu memberanikan diri keluar dari zona nyamannya sebagai pekerja di suatu perusahaan yang sudah dijalaninya bertahun-

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Humaedi alias Acil (40), pengrajin oven gas di Kampung Babakan, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Rabu (4/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CITEUREUP - Sukses bukanlah seberapa besar hasil yang kita dapatkan, melainkan seberapa berani kita memulai usaha sendiri.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Humaedi, warga Kampung Babakan, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Laki-laki yang karib disapa Acil itu memberanikan diri keluar dari zona nyamannya sebagai pekerja di suatu perusahaan yang sudah dijalaninya bertahun-tahun.

Eks karyawan perusahaan industri manufaktur otomotif itu kini memilih untuk menekuni usaha pembuatan oven gas di rumahnya.

Pria berusia 40 tahun mengaku sudah menjalani industri rumahan ini sejak empat tahun lalu setelah banting stir sebagai buruh pabrik ban.

"Kalau untuk di pabrik kita dari waktu ya jadi kurang, ibaratnya tertekan juga, di pabrik kan harus ikutin aturan pabrik juga karena kita kerja di pabrik, ada aturannya gitu. Kalau misalkan usaha sendiri, kita atur sendiri, manajemen sendiri," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/8/2024).

Setelah tak lagi menjadi karyawan, Acil pun menyadari bahwa terdapat perubahan yang signifikan terutama dari segi pendapatan.

Acil mengetahui konsekuensinya keluar dari perusahaan adalah tak akan lagi mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya.

Namun baginya itu suatu resiko yang harus diambil ketika ingin merintis usaha mandiri pasti akan menemui pasang surut.

"Plus minusnya itu sih, kalau misalkan kita usaha sendiri ada di saat-saat lagi sepi, itu wajarlah namanya usaha ya. Kalau di pabrik emang zonanya zona nyaman, jadi kita kerja engga kerja pasti ada penghasilan," ucapnya.

Keberaniannya keluar dari perusahaan industri tersebut didukung oleh lingkungannya yang sudah sejak dulu terkenal dengan kampung pembuat oven.

Sehingga ketika ia terjun di dalamnya tidak seperti orang yang berjalan di dalam tempat yang gelap gulita.

Acil mengatakan, keahliannya membuat oven gas didapatkan secara otodidak, melihat dan belajar dari orang-orang di sekitarnya yang sudah lebih dulu memulai usaha ini.

"Sempet ikut-ikut juga belajar dari pertama ngukur, guntingin gitu nyampe ngebentuk, ya bisa karena terbiasa lah intinya," terangnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved