Persija Kalah di Bandung, Begini Nasib Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Disarankan Lakukan Ini

3 poin penting

Sementara itu, Effendi Gazali menyampaikan sejumlah hal usai laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta

Effendi Gazali menyampaikan 3 hal berkaitan dengan kontestasi Pilkada Jakarta atau Pilgub Jakarta 2024.

"Banyak yang menanyakan apa dampaknya ricuh kemarin ke Pilkada Jakarta, saya ingin menyampaikan 3 hal," ucapnya.

"Pertama, kita berharap Pilkada ini lepas dari emosi-emosi yang tidak terlalu perlu. Yang kedua, survei LSI yang terakhir itu saya tanyakan ke Jayadi sama sekali tidak menyinggung Jakmania atau bertanya ke Jakmania. Padahal kalau dieksplor itu ada 3,9 juta Jakmania," sambungnya.

"Yang ketiga, saya mau menggaris bawahi jika sepakbola itu post truth bagi komunikasi politik. Di mana lebih banyak ikatan emosional," jelas Effendi.

Siap cinta Persija dan jadi Jakmania

Di sisi lain, Ridwan Kamil menyebutkan saat menjadi pemimpin Jakarta, ia akan mencintai berbagai isinya termasuk Persija dan The Jakmania.

"Ketika kita datang ke rumah baru kita kan akan mengurusi dan mencintai berserta isinya, kalau ditakdirkan jadi gubernur maka yang diurus segala urusan di Jakarta, termasuk sepak bolanya," kata Ridwan Kamil.

"Bedanya saya datang dari musuh bebuyutan rivalitas yang tidak mudah," imbuhnya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil membandingkan dirinya dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang profesional meski harus melawan negaranya sendiri, Korea Selatan.

"Sepeti Shin Tae-yong waktu Indonesia melawan Korea, ditugaskan jadi pelatih Indonesia melawan negeri tempat asalnya, dia fokus pada profesionalitas ngebelain Timnas," kata kader Golkar itu.

"Saya tuh versi Shin Tae-yong di Pilkada," imbuhnya.