Sisi Lain Bogor
Mengenal Lokalisasi Melegenda Puncak Bogor, Kini Mati Suri Setelah Berjaya Lebih Dari Setengah Abad
Wanita Pekerja seks komersial (PSK) di Gang Semen ini satu persatu tak lagi mangkal di lokasi tersebut.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Kawasan Puncak Bogor bukan hanya dikenal dengan keindahan alamnya saja.
Namun, ada juga ada lokalisasi melegenda di Puncak Bogor yang menjadi sasaran pria hidung belang saat berkunjung ke kawasan wisata tersebut.
Gang Semen, merupakan salah satu lokaliaasi melegenda yang berjaya selama lebih dari setengah Abad lamanya.
Tempat lokasisasi ini berada diwilayah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Seiring berjalannya waktu, lokaliasi Gang Semen Puncak Bogor ini pun mulai tergerus perubahan zaman.
Wanita Pekerja seks komersial (PSK) di Gang Semen ini satu persatu tak lagi mangkal di lokasi tersebut.
Dahulu, mereka menawarkan jasa kencan singkat secara manual ketika ada pengunjung Puncak Bogor yang mampir ke tempat tersebut.
Kini, para PSK ini beralih menggunakan aplikasi online untuk menjajakan dirinya.
Tarifnya kencannya dibandrol mulai Rp 300 ribuan hingga jutaan rupiah sudah lengkap dengan biaya sewa kamar.
"Disini kisaran Rp 300.000 itu short time, kalau mau sampai pagi tergantung negosiasinya aja, bisa sampai jutaan, sama kamar," ujarnya salah seorang pria yang enggan disebutkan namanya saat diwawancara TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Meski sejumlah tempat lokalisasi di Puncak sudah sepi, namun tidak sulit untuk mencari keberadaan pada PSK tersebut.
"Gak usah bingung kalau mau nyari, asal berani bilang aja ngomong, di sinimah banyak di mana-mana, pasti aman” kata dia.
Lalu seperti apa sejarah lokalisasi Gang Semen ini?
Lokalisasi Gang Semen di Puncak Bogor rupanya sudah bediri sejak tahun 1960-an.
Dahulu, tempat ini merupakan tempat pembuatan semen yang biasa memasok ke berbagai wilayah salah satunya ke Jakarta.
Kawasan tersebut ramai lantaran banyak warga datang dari luar kota untuk membeli semen di tempat tersebut.
"Nah itukan banyak orang China dari jakarta datang untuk beli semen sekalian menginap," kata dia.
Sebab, untuk perjalanan dari Jakarta ke Bogor saat itu cukup memakan waktu sehingga para pelanggan pabrik semen rata-rata menginap di wilayah tersebut.
"Sekalian menginap dan mencari perempuan di sekitaran gang semen ini," imbuhnya.
Namun, memasuki tahun 1960-an tempat tersebut berubah fungsi tak lagi menjadi pabrik semen, namun beralih menjadi tempat prostitusi.
"Lama-lama kan dikenal gang semen sebagai tempat seperti ini (prostitusi) pada tahun 1960an, tadinya mah 1950-an masih dikenal pembuatan semen," lanjutnya.
Nama Gang Semen pun kian banyak dikenal sampai melegenda hingga saat ini di telinga wisatawan yang kerap berwisata ke kawasan Puncak Bogor.
"Dulu mah banyak orang-orang China kesini, sekarang mah sudah jarang banget," ungkapnya

Sempat berjaya selama lebih dari setengah abad, lokalisasi Gang Semen mulai mati suri alias sepi sejak terjadinya wabah Covid-19.
Bahkan, para PSK yang biasa mangkal beralih menjajakan diri lewat aplikasi MiChat.
"Pokoknya setelah covid aja udah mulai sepi, kalah sama aplikasi. Diobral si dia (Michat) mah," jelasnya.
Sosok PSK Gang Semen
Fakor ekonomi kerap menjadi alasan para PSK Gang Semen ketika menjajakan dirinya kepada pria hidung belang.
Selain itu, ada juga berlatar belakang asmara lantaran sakit hati kepada mantan suaminya.
Sehingga tak heran, rata-rata para PSK Gang Semen ini berstatus janda.
Usainya beragam mulai dari 19 tahun hingga ada juga yang diatas 35 tahun.
Melati (bukan nama sebenarnya) bercerita, jika ia terpaksa menjadi seorang PSK lantaran ingin mengobati rasa sakit hatinya terhadap sang mantan suaminya.
Janda beranak satu ini mengaku bingung mencari nafkah setelah bercerai dari suaminya.
“Sakit hati sama mantan suami, cerai dari anak aku umur sembilan bulan," ucap perempuan kini berusia 24 tahun itu.
Perempuan yang mengaku bukan asli warga Bogor ini senang menjalani profesinya sebagai PSK di kawasan Puncak Bogor.
“Seneng aja, kan ngobatin sakit hati kalau kerja kayak gini, kebanyakan pelanggan Arab, cuma sekarang gak ada, sepi,” tandasnya.
Namun, dari lubuk hatinya yang paling dalam ia mengaku ingin kembali berumahtangga dan meninggalkan profesinya tersebut.
Gang Semen
PSK
TribunnewsBogor.com
berita terkini Bogor
prostitusi
Puncak Bogor
Kabupaten Bogor
lokalisasi
Menilik Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor, Ternyata Usianya Sudah Lebih dari 1 Abad |
![]() |
---|
Kisah Tembok Tinggi RS UMMI Kota Bogor, Rupanya Usianya 2 Abad, Pernah Jadi Tempat Pembuatan Granat |
![]() |
---|
Sisi Lain Lapangan Sempur Kota Bogor, Dirancang Arsitek Belanda Sampai Jadi Tempat Pidato Bung Karno |
![]() |
---|
Kisah Arif Satgas Pelajar Kota Bogor, 18 Tahun Bubarkan Tawuran, Tak Berhenti Meski Diancam |
![]() |
---|
Mengulik Sejarah Bakal Kantor Gubernur Dedi Mulyadi, 100 Tahun Lebih Tua dari Balai Kota Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.