Detik-detik Cagub Benny Laos Meninggal di RS Bobrok, Istrinya Sampai Mohon ke Dokter : Ini Manusia

Detik-detik calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos Meninggal di Rumah Sakit Bobrok, Sherly Tjoanda Sampai Memohon Pada Dokter : Ini Manusia

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Detik-detik calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos Meninggal di Rumah Sakit Bobrok, Sherly Tjoanda Sampai Memohon Pada Dokter 

"Saya berpikir mau keluar, pada saat saya mau keluar asisten saya bilang 'ibu masuk aja di luar bau'. Akhirnya saya masuk ke dalam, gak lama sejak itu kapalnya meledak, saya kelempar ke depan kapal karena dia (pintu kamar) sudah terbuka," kata Sherly Tjoanda.

Baca juga: Al Quran Utuh dalam Tas Hangus Saat Kebakaran Speedboat Benny Laos, Pemilik Selamat Usai Solat Zuhur

Sherly bisa keluar dari speedboat, sedangkan Benny Laos belum bisa ditemukan saat itu.

"Saya bisa keluar, saya nyari bapak, saya mau nyelam balik cari bapak, tapi kaki saya gak bisa gerak dan semua orang narik saya untuk ke atas," katanya.

Berdasar keterangan saksi-saksi, dari kapal meledak ada jarak 4 menit sampai Benny Laos ditemukan dalam kondisi mengambang.

"Pak Benny tenggelam kata orang sekitar dari jarak kejadian sampai itu mungkin sekitar 4 menit. Ketemunya karena sudah mengambang," katanya.

Sherly Tjoanda kemudian dievakuasi ke puskesmas, sedangkan Benny Laos langsung ke RSUD Bobong.

Ia kemudian memaksa untuk bisa bertemu Benny di RSUD Bobong.

Baca juga: Sherly Tjoanda Bongkar Kejanggalan Sebelum Speedboat Benny Laos Terbakar, Sempat Cium Bau Tak Biasa

"Waktu saya datang pak Benny masih punya denyut jantung," katanya.

Sherly Tjoanda berpikiran tak mungkin suaminya meninggal karena Almarhum selalu menebar kebaikan pada banyak orang.

"Gak mungkin dia selesai di rumah sakit yang tidak ada apa-apanya yang bentuknya sangat tidak layak, itu rumah sakit kabupaten tapi dia gak punya apapun," katanya.

Bahkan selama 3 jam penanganan, dokter melakukan tindakan medis secara manual.

Sampai-sampai dokter hanya bisa memompa oksigen dengan alat seadanya padahal saat itu Benny Laos masih hidup.

"Pak Benny dikasih oksigen dengan pompa itu saja, dia gak punya ikubator, dia gak punya push. Pak Benny masih punya nadi tapi gak bisa napas sendiri, andai saja ada alat picu jantung mungkin semua akan berbeda," kata Sherly Tjoanda.

Sampai selama 3 jam, dokter di RSUD Bobong menyerah.

"Dokter bilang sudah tidak bisa, saya bilang pokoknya 'dok terus dok, ini manusia'," kata Sherly Tjoanda istri Benny Laos.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved