Sungai Cidepit Bogor Kering Imbas Proyek di Cilendek, Warga Kini Diserang Banyak Nyamuk

Seorang warga, Ade (43) mengaku sudah 3 bulan merasakan dampak bau menyengat yang timbul selama Sungai Cidepit kering.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Warga Semplak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, ikut merasakan dampa 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KEMANG - Warga Semplak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, ikut merasakan dampak mengeringnya aliran Sungai Cidepit.

Seorang warga, Ade (43) mengaku sudah 3 bulan merasakan dampak bau menyengat yang timbul selama Sungai Cidepit kering.

“Udah lama ini. Ada kali 2-3 bulanan mah,” kata Ade dijumpai TribunnewsBogor.com di dekat aliran Kali Cidepit Semplak.

Selain bau, kini nyamuk semakin banyak.

“Selain bau, sekarang malah banyak nyamuk. Karena kan ini jentiknya keliatan. Terus banyak juga semenjak kering ini,” ujarnya.

Kata Ade, aliran ini mengering karena ada perbaikan tembok penahan tanah (TPT) di kawasan Cilendek Barat, Kota Bogor.

“Kalau Kali Cidepit ini kan sampai Rancabungur. Dimulainya dari kota. Terus sekarang lagi ada perbaikan di Cilendek. Otomatis alirannya distop dulu,” ungkapnya.

Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, kondisi aliran Cidepit di wilayah Semplak kondisinya menghawatirkan.

Hampir tidak ada aliran air yang terlihat di kawasan ini.

Sampah-sampah pun langsung terlihat di dasar kali ini. Mulai dari sampah plastik, sampai sampah rumah tangga.

Sebelumnya, warga Kampung Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, juga merasakan hal serupa.

Aliran Kali Cidepit di kawasan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengering dan mengeluarkan aroma bau.

Warga sekitar pun dibuat resah serta dihantui oleh penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved