Info Mayapada Bogor
Pilihan Terapi Pembedahan pada Pasien Parkinson, Efektif Memperbaiki Gangguan Gerak
ada dua pilihan tindakan bedah yang efektif mengatasi gejala motorik pada pasien parkinson.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penderita Parkinson mengalami gejala motorik berupa Rigiditas (kekakuan), Tremor, dan Bradikinesia (kelambanan gerak) yang berlangsung secara kronis dan memberat dengan berjalannya waktu.
Terapi utama pada pasien Parkinson adalah obat-obatan, yang mengandung L-Dopa dan pendukungnya, yang bertujuan menggantikan dopamin yang hilang pada otak.
Seiring memberatnya penyakit Parkinson, obat menjadi tidak efektif mengatasi gejala motorik Parkinson dan seringkali menimbulkan komplikasi.
Pada kondisi ini dan seleksi kasus tertentu, tindakan bedah bisa menjadi pilihan untuk memperbaiki gejala motorik seperti rigiditas, tremor, dan kelambatan.
Pada beberapa kasus, tindakan bedah juga dapat mengurangi jumlah obat L-Dopa yang harus dikonsumsi oleh pasien.
Dokter Spesialis Bedah Saraf Mayapada Hospital Bogor, dr. Muhammad Agus Aulia, Sp.BS mengatakan, ada dua pilihan tindakan bedah yang efektif mengatasi gejala motorik pada seleksi kasus tertentu.
Dua tindakan bedah tersebut ialah dengan Deep Brain Stimulation atau Stereotaxy Brain Lesioning.
Secara umum kedua tindakan ini menggunakan teknik yang sama (teknik steretotaxy), untuk mencapai bagian otak yang yang mengurus gerakan yang bermasalah.

Implantasi Deep Brain Stimulation
Pada teknik ini, dilakukan penanaman alat yang disebut DBS (Deep Brain Stimulation).
"Alat ini semacam chip mini yang dapat menghasilkan stimulasi listrik secara terus menerus pada daerah otak yang bermasalah," ucapnya.
Setelah ditanam di dalam otak, stimulus listrik yang dihasilkan DBS ini dapat dikontrol dan disesuaikan dengan kondisi motorik pasien Parkinson.
Alat DBS memiliki baterai yang dapat bertahan lama dengan rerata masa hidup DBS 5-15 tahun, tergantung tipe DBS yang dipasang.
Dengan masa hidup DBS yang lama ini, memungkinkan penderita Parkinson, yang umumnya kronis, dapat terkontrol gejala motoriknya dengan mengatur stimulasi listrik yang dihasilkan DBS.
Pada seleksi kasus tertentu, DBS terbukti secara medis dapat memperbaiki gejala motorik, mengatasi komplikasi dyskinesia (gerakan abnormal tak terkontrol akibat obat) pada Parkinson, serta mengurangi dosis obat L-Dopa yang dikonsumsi oleh pasien Parkinson.
Parkinson
Mayapada Hospital Bogor
dr. Muhammad Agus Aulia
bedah
Deep Brain Stimulation
Stereotaxy Brain Lesioning
Pionir di Indonesia dan Asia Tenggara, Mayapada Eye Centre Luncurkan Layanan SMILE Pro Hyperopic |
![]() |
---|
Industri Kesehatan Indonesia, Mayapada Healthcare dan Apollo Hospitals Beri Layanan Kelas Dunia |
![]() |
---|
Cara Ampuh Atasi Stroke Sumbatan, Ada di Mayapada Hospital Bogor dan Bandung |
![]() |
---|
Penyebab Rasa Nyeri Terus Menerus di Bahu, Simak Cara Mudah Mengatasinya |
![]() |
---|
Nyeri Tumit Berkepanjangan Bisa Pulih hingga Bebas Beraktivitas Lagi, Begini Cara Mengobatinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.