5 Manfaat Siwak untuk Kesehatan Gigi dan Mulut, Sunnah Nabi Muhammad SAW untuk Menyikat Gigi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak beberapa manfaat siwak menurut agama Islam.

Siwak adalah batang, dahan, akar, atau ranting dari pohon arak (Salvadora persica) yang digunakan untuk membersihkan gigi, lidah, dan mulut.

Dalam bahasa Arab, siwak juga dikenal dengan nama miswak.

Siwak yang baik harus bersifat lunak, basah, mudah dibasahkan, dan memiliki serat.

Membersihkan gigi dan mulut dengan menggunakan siwak merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, umat Islam disunnahkan untuk bersiwak terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah shalat.

Ada beberapa manfaat atau khasiat siwak untuk kesehatan gigi dan mulut, di antaranya sebagai berikut:

• Membersihkan gigi dan mulut: Siwak dapat membersihkan gigi, gusi, dan mulut dari cairan yang tidak berguna.
• Menghilangkan noda kuning: Silika dalam siwak juga dapat menghilangkan noda kuning di gigi, serta mempertahankan warna asli gigi.
• Menyegarkan napas: Siwak dapat menyegarkan napas.
• Mengurangi plak gigi: Siwak mengandung silika yang dapat mencegah pembentukan plak gigi.
• Merangsang produksi air liur: Siwak mengandung zat-zat alami yang dapat merangsang produksi air liur.

Baca juga: 8 Manfaat Madu secara Medis dan Menurut Agama Islam: Redakan Batuk hingga Cara Ikuti Sunnah Nabi SAW

Baca juga: 9 Manfaat Zaitun untuk Kesehatan, Tanaman yang Disebut Penuh Berkah dalam Alquran

Baca juga: 5 Manfaat Habbatussauda Menurut Agama Islam, Tanaman yang Disebut dalam Hadits Nabi Muhammad SAW

Sementara itu, siwak ternyata memiliki manfaat lain selain membersihkan gigi dan mulut.

Menurut ahli pengobatan Thibbun Nabawi, Ustaz Abdurrahman Dani, bersiwak yang merupakan salah satu sunnah yang turut membantu menyehatkan tubuh.

Hal tersebut dipaparkan lewat unggahan video di akun Instagram @abdurrahmandani.official.

Bersiwak dapat membantu mengeluarkan dahak membandel dalam tubuh.

“Siwak itu sifatnya panas, panasnya panas kering. Makanya, manfaat siwak apalagi ketika pertama kali dipakai rasanya pahit pedas itu yang paling manfaat membersihkan dahak di lambung dan tubuh kita,” terang Ustaz Abdurrahman Dani.

Adapun waktu yang dianjurkan untuk bersiwak sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW yakni saat bangun tidur hendak shalat malam, ketika hendak berwudhu, ketika hendak shalat, ketika hendak masuk rumah, dan ketika hendak membaca Alquran.

Bagian mulut yang digosok dengan siwak adalah gigi dan lidah.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Bidara dalam Agama Islam: untuk Rukiyah hingga Mensucikan Diri setelah Haid

Baca juga: Kandungan Nutrisi dan 3 Manfaat Buah Tin untuk Kesehatan, Buah Istimewa yang Disebut dalam Alquran

Sudut Pandang Ilmiah

Dilansir TribunHealth.com, siwak sudah digunakan sejak lama untuk membantu membersihkan gigi.

Dalam program Sapa Dokter di kanal YouTube Tribunnews.com, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati telah membenarkan bahwa siwak merupakan bagian dari pohon arak (Salvadora persica) atau dalam bahasa Inggris disebut Real Mustard Tree.

"Itu merupakan bagian bisa dari batang, akar maupun ranting dari tumbuhan tersebut yang telah dipakai sebagai alat pembersih gigi dan rongga mulut sejak 7.000 tahun yang lalu," terang dokter gigi Anastasia.

Siwak dikenal sebagai alat pembersih alamiah karena kandungan kimiawi atau mineral yang mampu membersihkan sekaligus menyehatkan gigi maupun gusi (gingiva).

Berdasarkan penuturan dokter gigi Anastasia, sudah ada banyak penelitian yang dilakukan terkait manfaat hingga kandungan siwak.

Selain itu, penelitian mengenai siwak sudah dimulai sejak abad ke-19.

Pada penelitian kimiawi terhadap siwak, ditemukan sejumlah besar klorida, fluoride, trimethylamine, dan resin.

Kemudian peneliti lain juga menemukan adanya silika, sulfur, termasuk vitamin C yang sangat bermanfaat terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Trimethylamine bersama vitamin C memiliki peran yang sangat bagus dalam membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan lunak di dalam rongga mulut, termasuk gusi atau gingiva.

Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai siwak juga sudah banyak dilakukan.

"Salah satunya misalkan ada beberapa yang melakukannya pada tahun 2015, yaitu Eva dan teman-temannya meneliti tentang bagaimana perbandingan antara pasta gigi yang menggunakan material siwak dan yang tanpa siwak," sambung dokter gigi Anastasia.

Dari penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa pasta gigi siwak memang dianjurkan untuk kontrol tambahan pada kasus gingivitis atau radang pada jaringan gusi.

"Mengapa, karena ternyata pada penelitian tersebut, pasta gigi yang mengandung siwak itu ternyata memiliki nilai indeks gingiva lebih baik. Bisa mereduksi kondisi kejadian gingivitis atau radang gusi lebih tinggi hingga 42,6 persen," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Anjuran Siwak Sunnah bagi Umat Islam, Ustaz Abdurrahman Dani Urai Khasiatnya