Sedih Suaminya Jadi Tersangka Usai Lapor Kasus Polisi Tembak Kurir, Istri Bongkar Fakta Mengejutkan

Sedih suaminya jadi tersangka setelah melaporkan kasus polisi tembak kurir, istri sopir taksi online, Yuliani membongkar fakta mengejutkan.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube
Sedih suaminya jadi tersangka setelah melaporkan kasus polisi tembak kurir, istri sopir taksi online (kanan) membongkar fakta mengejutkan soal kasus Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto menghabisi nyawa kurir ekspedisi Budiman Arisandi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Istri sopir taksi online di Palangka Raya, Kalimantan Tengah bernama Yuliani menangis pilu lantaran suaminya dijadikan tersangka setelah melaporkan kasus polisi tembak kurir ekspedisi.

Jadi pelapor yang pertama kali mengungkap kasus penembakan yang dilakukan polisi bernama Brigadir Anton Kurniawan Setiyanto, sopir taksi online bernama Muhammad Haryono justru ikut disalahkan.

Haryono resmi jadi tersangka setelah menjadi saksi kunci kasus polisi tembak kurir ekspedisi bernama Budiman Arisandi pada 27 November 2024.

Selain Haryono, Brigadir Anton juga ditetapkan sebagai tersangka dan dipecat dari Polri.

Terkait nasib suaminya yang miris karena dijadikan tersangka, Yuliani membongkar fakta sebenarnya dari kasus tersebut.

Awalnya di tanggal 26 November 2024, Yuliani mengetahui suaminya diminta mengantar anggota polisi yakni Brigadir Anton.

Kepada istrinya, Haryono bercerita bahwa ia disuruh mengantar Anton ke ke Kilometer 38 Jalan Tjilik Riwut, jalur Trans Kalimantan, arah Palangka Raya-Katingan, Kalimantan Tengah.

"Suami saya tanggal 26 itu pamit kerja, pekerjaan suami saya driver grab. Berangkat jam 3 sore, tapi sekitar jam 4 suami saya pulang cuma enggak masuk ke rumah cuma mobil aja yang diparkir. Setelah itu kudengar ada mobil lagi (datang ke rumah) ternyata mobil saudara anggota (polisi) itu," kata Yuliani dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube tv one news, Kamis (19/12/2024).

Namun diakui Yuliani, ia cemas karena suaminya belum pulang ke rumah hingga subuh keesokan harinya.

"Saya telepon suamiku 'kok ada mobilnya, kok (suami) enggak masuk ke rumah?'. Katanya (Haryono) 'saya diminta suruh nyupirin pak Anton, belum tahu tujuannya'. Setelah berangkat sampai itu, sekira jam 03.30 subuh, kutelepon katanya (Haryono) pulangnya agak siang," pungkas Yuliani.

Sehari kemudian setelah mengantar polisi ke tempat tujuan, Haryono pun pulang ke rumah dengan kondisi lesu.

Diakui Yuliani, sikap suaminya berubah drastis setelah mengantar Anton.

Bahkan Haryono bersikap aneh yakni tiba-tiba sering menangis dan rajin meminta maaf kepada istrinya.

"(Haryono) pulang tanggal 27 sore mau maghrib itu. Suamiku pulang dengan keadaan kacau, lelah. (Suami) belum cerita, aku melihat suamiku lelah kalau mau tanya kan ntar dulu mungkin dia capek. Tapi kok lewat malam suamiku tambah aneh, tambah pendiam, bisa nangis sendiri, makin hari 2-3 hari bisa nangis sendiri kalau malam nangis terus. Pelan-pelan aku tanya, katanya (Haryono) 'enggak ada apa-apa'. Suami saya bilang 'minta amaf ya selama berumah tanga kamu belum pernah kubahagiain'," ungkap Yuliani.

Heran dengan hal tersebut, Yuliani pun mendesak suaminya agar bercerita.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved