Imbas Video Viral Tarif Berlapis di Tumpak Sewu, Kunjungan Wisatawan Turun Drastis

Kunjungan wisatawan ke air terjun Tumpak Sewu, yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jateng mengalami penurun

Editor: Vivi Febrianti
Ist/via Kompas.com
Kunjungan wisatawan ke air terjun Tumpak Sewu, yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jateng mengalami penurun 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kunjungan wisatawan ke air terjun Tumpak Sewu, yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami penurunan tajam.

Hal ini terpantau pula pada Jumat (20/12/2024), setelah sebelumnya pada Kamis (19/12/2024) kunjungan juga sudah terasa menurun.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tumpak Sewu, Abdul Karim menyatakan, penurunan kunjungan ini dipicu oleh beredarnya video yang menunjukkan protes wisatawan terkait banyaknya tarikan tiket di lokasi wisata tersebut.

Dalam video yang menyebar di jejaring media sosial itu, seorang wisatawan mengaku harus membayar tiket hingga tiga kali, yaitu untuk Tumpak Sewu, Grojokan Sewu, dan Coban Sewu.

"Video yang viral itu sangat berdampak sekali, penurunannya sampai 50 persen lebih," ungkap Abdul Karim di Lumajang.

Karim juga mengungkapkan, beberapa agen tour dan travel yang sudah menjadwalkan kunjungan hari itu mengonfirmasi penundaan, dan bahkan pembatalan.

"Wisatawan banyak yang menunda kedatangan bahkan ada yang konfirmasi batal ke sini. Mereka bilang tunggu normal dulu," sambung Karim.

Dampak dari penurunan kunjungan ini dirasakan oleh banyak pelaku usaha lokal, termasuk rumah makan dan penginapan, yang mengalami kerugian akibat pembatalan layanan.

Salah satu pengemudi ojek di Tumpak Sewu, Tulus, juga mengaku merasakan dampak dari situasi ini.

 Ia hanya mendapatkan tiga penumpang pada hari tersebut, padahal biasanya ia sudah mendapatkan delapan penumpang hingga jam 15.00.

"Biasanya bawa pulang Rp 80 ribu minimal. Ini sampai jam sekarang masih dapat Rp 30 ribu," ungkap dia.

Menanggapi permasalahan ini, Kepala Dinas Pariwisata Yuli Harismawati mengaku akan segera mengumpulkan pengelola Tumpak Sewu dan Grojokan Sewu bersama pihak desa setempat untuk mencari solusi.

"Seharusnya hanya dikenakan satu tiket saja. Jika ke Grojokan Sewu ya hanya itu, atau kalau ke Tumpak Sewu ya hanya satu tiket, tidak boleh dobel. Ini akan kami kumpulkan semua dalam waktu dekat," kata Yuli.

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved