Viral di Media Sosial

Curhat Sedih Anak Kuli Medan Disuruh Belajar di Lantai Gara-gara Rp 180 ribu, Ibunya Sampai Jual HP

Curhat Sedih Anak Kuli Disuruh Belajar di Lantai, Ibunya Jual HP Demi Lunasi SPP Rp 180 ribu

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Curhat Sedih Anak Kuli Disuruh Belajar di Lantai, Ibunya Jual HP Demi Lunasi SPP Rp 180 ribu 

"Malu loh Mak ke sekolah. Kenapa malu? (Saya) disuruh duduk di semen, gara-gara belum ambil rapot lah sejak Senin sampai Selasa," katanya.

Saat tiba di kelas, Kamelia benar-benar melihat anaknya disuruh duduk di lantai.

"Saya bilang ke anak saya, 'kejam kali guru mu, nak'. Baru datang wali kelasnya dan langsung bilang, 'peraturannya kalau belum bayar tidak dibenarkan sekolah," katanya.

Sang guru pun beralasan bahwa ia sudah menyuruh pulang, namun Mahesa menolak.

"'Anak ibu sudah saya suruh pulang, tetapi dia tidak mau pulang'. Jadi dia tidak boleh belajar? Kata saya, terus saya bilang, 'dulu saya sekolah, tapi tidak gini juga caranya, dihukum kayak gini'," katanya.

Baca juga: Viral Siswa SD Belajar di Lantai Karena Tak Bayar SPP Disorot Presiden, Alibi Kepsek Mengejutkan

Kepala Sekolah Abdi Sukma, Juli Sari mengungkap awalnya tidak mengetahui bahwa siswa kelas IV SD tersebut diminta duduk di lantai saat proses belajar berlangsung di sekolah. 

Juli mengatakan pihak yayasan tidak pernah mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan siswa yang belum membayar SPP untuk belajar di lantai. 

"Jadi sebenarnya ada miskomunikasi. Saya juga baru mengetahui siswa tersebut didudukkan di lantai setelah wali muridnya datang ke sekolah menemui saya sambil menangis," katanya.

Menurutnya siswa tersebut belum melunasi SPP dan karena itu belum dapat menerima rapor. 

"Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor karena belum melunasi SPP. Tapi tidak jadi permasalahan sebenarnya dan tetap bisa mengikuti pelajaran," katanya. 

Namun begitu kata Juli, miskomunikasi terjadi antara dirinya dan wali kelas. 

Menurutnya, wali kelas tersebut membuat peraturan sendiri tanpa ada konfirmasi ke dia terlebih dahulu. 

"Wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya bahwa kalau anak tidak ada menerima rapor, tidak boleh menerima pelajaran dan mendudukkan siswa tersebut di lantai saat pelajaran berlangsung, tanpa kompromi dengan pihak sekolah," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved