Puncak Policy Forum on Education 2024: Bahas Kolaborasi Pentahelix untuk Pendidikan Berkelanjutan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gelaran Endgame Goes to Campus menjadi penutup dari rangkaian Policy Forum on Education 2024 di IPB University, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/1/2025).

Endgame Goes to Campus, yang menjadi bagian dari Policy Forum on Education (PFoE) 2024, mengusung tema "Daun Kehidupan" dan menekankan peran kontribusi pentahelix dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

PFoE adalah sebuah forum diskusi multi-organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Forum ini diinisiasi oleh Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia yang di dalamnya terdiri dari 30 kolaborator termasuk Tanoto Foundation, Pemimpin.id, dan Endgame. Tujuan diadakannya forum ini adalah untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.

Setelah berhasil dilakukan pertama kali di tahun 2023, PFoE kembali hadir pada tahun 2024 yang rangkaiannya dimulai dengan pembukaan Call for Paper pada Oktober 2024. Kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion atau FGD dengan para pemangku kepentingan pendidikan dari 3 wilayah Indonesia yaitu Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur pada November 2024, dan pada Desember 2024 dilanjutkan dengan Lyceum bersama Endgame dalam konsep Endgame Goes to Campus di empat universitas, yaitu:

• Universitas Diponegoro,
• Universitas Mulawarman,
• Universitas Riau,
• dan IPB University.

Berlangsung di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, IPB University, acara ini dihadiri oleh 298 peserta yang terdiri dari 263 audiens dan 35 tamu undangan. Kolaborasi antara Tanoto Foundation, Pemimpin.id, dan Endgame yang mewakili Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia bersama IPB University berhasil menciptakan ruang diskusi yang dinamis dan inspiratif bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

Kapten Infanteri Arief Wibisono, pemenang lomba karya tulis Policy Forum on Education 2024 dari wilayah Indonesia Timur, mengawali acara dengan presentasi inspiratif tentang peran TNI dalam mewujudkan pendidikan inklusif di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

“Impian kita bersama setiap anak di Indonesia tanpa memandang latar belakang sosial, lokasi geografis, mendapatkan hak yang sama untuk pendidikan,” papar Arief.

Melalui pengalamannya di daerah 3T, Arief melihat kondisi pendidikan yang terbatas pada akses dan fasilitas, tampak kesenjangan yang begitu nyata dengan pendidikan di daerah lain Indonesia.

“Saya melihat banyak yang tidak seberuntung diri saya yang merasakan bagaimana pendidikan berkualitas dapat membentuk generasi muda untuk membangun bangsa,” jelas Arief. 

Baca juga: Endgame Goes to Campus di IPB University, Dorong Perbaikan Kebijakan di Sektor Pendidikan

Arief bersama teman-teman satuan di TNI, mencoba berkontribusi melalui operasi non-militer di daerah bertugas dengan membangun fasilitas pengajaran, menjadi tenaga pengajar, serta mendistribusikan buku dan alat ajar. 

Kartika Yoga Eka Pratiwi, guru sekaligus rekan penulis Arief, membagikan pandangannya terhadap kondisi pendidikan di daerah 3T saat ini. Menurutnya, kolaborasi lintas sektoral dalam membangun pendidikan yang inklusif masih sangat kurang.

“Kita dapat memaksimalkan potensi masyarakat setempat yang dapat menjadi pendidik berkelanjutan di masa depan. Selain itu kita juga dapat meningkatkan kualitas guru lokal untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas,” tutur Kartika.

Dalam kesempatan itu, Arief dan Kartika mengajak kerja sama pentahelix untuk menciptakan pendidikan berkualitas di seluruh daerah Indonesia. 

Masyarakat sebagai Motor Penggerak Perubahan

Sesi diskusi Lyceum yang dipandu oleh Gita Wirjawan, host Endgame Podcast, dengan narator Andhyta Firselly Utami (Afutami) menggali lebih dalam tentang peran masyarakat dalam memperbaiki sistem pendidikan Indonesia.