Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polemik Biskita Transpakuan

Atasi Masalah Biskita Bogor, Wali Kota Terpilih Dedie Rachim Jalin Komunikasi dengan Menhub

Dedie Rachim mulai melobi Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi agar dapat mempertimbangkan keputusan pencabutan subsidi untuk Biskita Transpa

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Wali Kota Bogor terpilih Dedie Rachim saat dijumpai di Balai Kota Bogor beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wali Kota Bogor terpilih, Dedie Rachim bergerak cepat mengatasi masalah Biskita Transpakuan.

Dedie Rachim mulai melobi Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi agar dapat mempertimbangkan keputusan pencabutan subsidi untuk Biskita Transpakuan pada tahun 2025. 

Menurut Dedie Rachim, pencabutan subsidi pada program Buy The Service (BTS) Biskita Transpakuan dirasa sangat memukul program pembenahan sistem transportasi di wilayah Kota Bogor

"Kami meminta BTS Kota Bogor tetap diberikan kesempatan sebelum sepenuhnya dialihkan subsidinya ke APBD," kata Dedie Rachim dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

Dedie Rachim melanjutkan, ada beberapa pertimbangan kenapa subsidi Biskita Transpakuan diharapkan dapat dilanjutkan Kemenhub. 

Dalam masa kepimpinannya sebagai Wakil Wali Kota Bogor lalu, Dedie Rachim menyebutkan, 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah berkontribusi atas penyerahan aset Terminal Baranangsiang ke Kemenhub pada 2019 lalu. 

"Ini adalah kontribusi anak kepada orangtuanya. Dan Kota Bogor memiliki keistimewaan tersendiri, selain memiliki Istana dan Kebun Raya, sekaligus Kota tempat Presiden Prabowo menerima tamu negara asing,” ujarnya.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa Kota Bogor memberikan kontribusi pula kepada Pemerintah Pusat," ujar Dedie A Rachim. 

Terpisah, Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna menilai masih dibutuhkannya subsidi Biskita Transpakuan dari APBN ini untuk memastikan rencana penataan transportasi publik.

"Selain dukungan Pemkot Bogor kepada Pusat untuk menata transportasi dan menyiapkan TOD Baranangsiang dan pembebasan lahan bagi stoplet KA Sukaresmi, Pemkot juga telah turut membantu teknis di lapangan dalam penataan jalur proyek strategis nasional rel ganda Bogor-Sukabumi selama 2020-2022," kata Yayat Supriatna.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved