Perasaan Ibu Saat Didatangi Pelaku Mutilasi Jasad Dalam Koper Merah, Antok Ternyata Pamit ke Istri

Sikap Pasrah Antok Usai Jasad Dalam Koper Merah Ditemukan, Pamit ke Ibu, Datangi Anak dan Istri

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Surya/Luhur Pambudi/Kompas.com/Izzatun Najibah
PELAKU MUTILASI - Rohmad Tri Hartanto ditangkap polisi dalam kasus jasad dalam koper merah di Ngawi pada Minggu (26/1/2025). Antok sempat mendatangi ibunya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pelaku mutalis jasad wanita dalam koper merah di Ngawi ternyata sempat pamit ke ibunya.

Rohmad Tri Hartanto (33) sempat mendatangi ibunya di Desa Kesambi, Kecamatan Bandung, Tulungagung.

Pria yang karib disapa Antok tersebut, pamit ke ibu setelah jasad dalam koper merah ditemukan warga di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi pada Kamis (23/1/2025).

Ia juga berpamitan dengan istri dan anak di Desa Gombang.

Sampai kemudian Antok ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim pada Minggu (26/1/2025).

Rohmad Tri Hartanto tega menghabisi nyawa Uswatun Khasanah (29).

Ia merasa sakit hati dan cemburu pada wanita yang akrab disapa Ana itu.

Antok bercerita merasa sakit hati karena ucapan Ana mengenai anaknya.

Selain itu dia juga membunuh Ana karena merasa cemburu setelah melihat ada seorang lelaki masuk ke dalam kamar kos.

Pembunuhan Uswatun Khasanah berawal dari pertemuan di hotel kawasan Kediri, Jawa Timur pada Minggu (19/1/2025).

Saat itu Antok sudah merencanakan pembunuhan.

Dalam kamar hotel, Antok dan Ana sempat cekcok.

"Kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman.

Saat cekcok, Antok dengan bengis mencekik leher korban.

"Pengakuan pelaku ada cekcok dan terjadi korban dicekik sehingga meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Sosok Pembunuh Wanita dalam Koper di Ngawi, Seorang Guru Silat, Sering Komunikasi dengan Polisi

Hal tersebut membuat Antok panik hingga membuatnya berpikir untuk menghilangkan jejak.

Rohmad Tri Hartanto mulai memutilasi tubuh Uswatun Khasanah pada Senin (20/1/2025).

Ia telah mengambil koper merah dari rumah dan pisau yang baru dibeli.

"Kemudian menyiapkan barang yang dibutuhkan, plastik, lakban, pisau," katanya.

Menurut Farman, Antok membawa koper merah berisi Uswatun ke rumah nenek di Tulungagung, Jawa Timur.

"Kemudian di tanggal 21 itu, dilakukan pembuangan tahap pertama. Lalu, pada tanggal 22, adalah pembuangan tahap kedua tuntuk kepala yang sempat terpental kembali ke dalam mobil saat dibuang," katanya.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Ungkap 4 Motif Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi, Ucapan Pedas Korban Jadi Pemicu

Saat jasad dalam koper merah ditemukan warga, Antok mulai pasrah.

Ia mendatangi ibunya untuk berpamitan.

"Penemuan hari pertama saya pulang sebentar pamitan. Saya ke Sambi nemuni ibu," kata Antok.

Setelah dari rumah ibunya, ia pulang ke rumah bertemu anak dan istri.

"Saya pulang ke rumah nemuin anak istri," katanya.

Antok menduga ibunya juga mengetahui perbuatan Antok dalam kasus jasad dalam koper merah.

"Kayaknya rasa," kata Antok.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved